Asia Tenggara Diprediksi Akan Dibanjiri Hot Money

Gelombang uang panas (hot money) dilaporkan masuk ke negara-negara Asia Tenggara khususnya Thailand, Indonesia dan Filipina. Hal ini terlihat dari data investor asing yang telah memborong saham di tiga negara Asia Tenggara tersebut pada bulan Maret 2014 senilai US$ 1,6 miliar, dan ini merupakan inflow bulanan terbesar semenjak Januari 2013.

Kombinasi dari meredanya kerusuhan politik di Thailand, menuyusutnya defisit current account di Indonesia dan inflasi yang melambat di Filipina adalah faktor penyebab investor asing yakin bahwa ekonomi negara-negara tersebut cukup kuat untuk menghadapi tantangan dari kebijakan pengurangan stimulus oleh Federal Reserve AS.

Di Indonesia, IHSG membukukan kenaikan terbesar tahun ini setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dideklarasikan untuk maju sebagai  calon presiden dan memicu spekulasi bahwa jika dia menang pada bulan Juli nanti, pemerintahannya akan meningkatkan pengeluaran untuk infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat . Saham Indonesia telah menarik dana US$ 1,2 miliar pada bulan Maret dan membawa arus masuk tahun ini menjadi US$ 2 miliar

Sementara itu, inflasi di Filipina melambat pada bulan Februari untuk pertama kalinya dalam enam bulan. Tingkat inflasi tercatat turun 4.1 persen, dan pertumbuhan ekonomi tumbuh 6.5 persen di kuartal III dan menjadikan Filipina tiga besar negara Asia dalam kecepatan pertumbuhannya menurut para analis.

Dan kabar dari pemerintah Thailand yang sepakat untuk mengakhiri keadaan darurat di Bangkok menyusul protes keras anti pemerintah dan bentrokan selama berbulan-bulan yang menewaskan 23 orang. Investor asing telah membeli $ 202 juta saham Thailand di bulan Maret, dan ini merupakan arus masuk pertama setelah sebelumnya para investor menarik $ 3.8 miliar pada Februari menyusul krisis politik  menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*