Aset PTPP Naik 63% di 2016, Ini Pemicunya

INILAHCOM, Jakarta –  PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menjelaskan adanya perubahan lebih dari 20%  terhadap total aset dan atau total Liabilitas tahun 2016 dibandingkan dengan Akun yang sama dari tahun sebelumnya. 

Kenaikan  total aset perseroan  di atas 20% atau  ebesar 63% senilai Rp12,07 triliun dipengaruhi aksi korporasi perseroan pada tahun 2016 yaitu adanya Right Issue pada bulan Desember 2017 dengan proceed yang diperoleh senilai Rp4,41 triliun. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Kamis (23/2/2017).

Selain itu dengan adanya akuisisi yang dilakukan beberapa entitas anak melakukan akuisisi perusahanaan. Akuisisi terebut diantaranya dilakukan PT PP Energi yang merupakan entitas  anak perseroan yang baru didirikan pada bulan Agustus 2016.

PT PP Energi ini melakukan akuisisi terhadap PT  Sepoetih  Daya  Prima  (PT  SDP) diakuisisi pada bulan Desember  2016 dengan kepemilikan saham sebesar 75,00% dengan total aset senilai Rp281,71 miliar. Akuisisi terhadap PT  Muba  Daya  Pratama  (PT  MDP) diakuisisi pada bulan Desember  2016. Untuk kepemilikannya kepemilikan saham sebesar 99,00% dengan total aset senilai Rp542,32 miliar.

Anak usaha PT PP lainnya seperti PT PP Pracetak juga melakukan akuisisi PT  Griyaton Indonesia pada bulan September 2016 dengan kepemilikan saham sebesar 96,57% dengan total aset senilai Rp205,19 miliar.

Sedangkan akuisisi yang dilakukan PT PP Properti yang merupakan entitas anak perseroan diantaranya terhadap PT PP Properti  Jababeka Residen diakuisisi pada bulan Nopember 2016 dengan kepemilikan saham sebesar 52,60% dengan total aset senilai Rp415,31 miliar.

Akuisisi terhadap PT Wisma Seratus Sejahtera diakuisisi pada bulan Agustus 2016 dengan kepemilikan saham sebesar 55,00% dengan total aset senilai Rp129,49 miliar.

Selain dampak dari akuisisi, kenaikan total aset  juga dipengaruhi aset lancar yang naik 58% atau senilai Rp8,91 triliun. Kenaikan itu terdiri dari kas dan setara kas naik 202% atau senilai Rp6,09, piutang usaha naik 63% atau senilai  Rp1,85 triliun, uang muka 345% atau senilai Rp167,63 miliar, beban dibayar dimuka naik 106% atau senilai Rp274,82 miliar.
 
Untuk aset tidak lancar naik 85% atau senilai Rp3,16 triliun yaitu  pada piutang usaha jangka panjang setelah dikurangi bagian lancarnaiksenilai Rp249,38 milyar, piutang lain-lain naik senilai Rp273,05 miliar. Tanah akan dikembangkan naik 444%  atau senilai Rp1,10 triliun, entitas asosiasi naik 79% atau senilai Rp214,20 miliar.

Investasi jangka panjang lainnya naik 137% atau senilai Rp101,1 milar dan aset tetap naik 40% atau senilai Rp1,18 triliun, aset berwujud dan aset lain-lain naik 106% atau senilai Rp33,02 milar.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*