AS Tahan Suku Bunga Rendah, Agus Marto: Ekonomi Dunia Masih Buruk

Jakarta -Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), menunda kenaikan suku bunga acuannya. Penundaan ini membuat ketidakpastian di pasar keuangan global berlanjut.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, keputusan The Fed telah melalui berbagai pertimbangan. Utamanya, perkembangan ekonomi dunia saat ini dinilai lebih buruk.

“Faktor yang paling besar adalah kuncinya ekonomi dunia perkembangannya lebih buruk dari bulan sebelumnya,” ujar dia saat ditemui di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Jadi, kata Agus, jika perkembangan ekonomi dunia lebih buruk, itu tanda bahwa perbaikan ekonomi AS tidak secepat yang diperkirakan.

Hal lain yang juga menjadi perhatian adalah perekonomian China yang juga dalam tren melemah.

“Tiongkok ekonominya melemah. Orang bilang mereka ekonominya akan jatuh di bawah 7%, tapi mungkin akan lebih lemah,” katanya.

Di Indonesia sendiri, Agus mengatakan, perekonomiannya masih belum akan tumbuh tinggi. Masih minimnya realisasi anggaran pemerintah di proyek-proyek infrastruktur menjadi salah satu alasannya.

“Kita juga harus sadar bahwa sekarang sudah September ya, mungkin kuartal tiga nanti kinerjanya nggak setinggi seperti yang diharapkan karena masalah proses penyelesaian proyek dan pembebasan lahan,” terang dia.

Agus menambahkan, dari sisi nilai tukar rupiah, masyarakat Indonesia masih gemar bertransaksi menggunakan valuta asing (valas) di dalam negeri. Padahal, kewajiban penggunaan rupiah di dalam negeri sudah diatur dalam Undang-undang (UU).

“Transaksi di Indonesia masih banyak yang menggunakan valas padahal di UU harus pakai rupiah. Itu yang membuat sensitivitas nilai tukar tinggi dan memperbesar defisit kita. Jadi kita harus melakukan perbaikan struktural, jangan mengandalkan konusumsi tapi beralih ke produksi, tidak menjadi negara yang dominan pada impor tapi harus pada ekspor,” jelas dia.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*