AS Imbau China Hindari Competitive Devaluation

INILAHCOM, Ankara – Menteri Keuangan AS Jacob Lew pada Jumat mengatakan telah meminta mitra China pada pertemuan G20 di Ankara untuk menghindari competitive devaluation dan meningkatkan komunikasi kebijakan ekonomi Beijing. Competitive devaluation atau perang antara mata uang (currency wars) adalah kondisi negara-negara bersaing dalam merendahkan nilai tukar uang untuk meningkatkan daya saing ekspor dan menurunkan daya saing produk impor di dalam negeri.

“China harus membiarkan nilai tukarnya mencerminkan fundamental yang mendasarinya, menghindari berlanjutnya ‘misalignments’ (ketidak sejajaran) nilai tukar, dan menahan diri dari competitive devaluation,” seorang juru bicara Kementerian Keuangan AS mengkutip perkataan Lew kepada Menteri Keuangan Tiongkok Lou Jiwei di sela-sela pertemuan G20.

Ia menambahkan Lew juga menggarisbawahi pentingnya China secara hati-hati mengkomunikasikan tujuan kebijakan dan tindakannya ke pasar-pasar keuangan.

Bank sentral China pada 11 Agustus 2015 mendevaluasi yuan hampir dua persen, mengejutkan pasar dan meningkatkan kekhawatiran tentang efek pelambatan ekonomi China.

Lew menekankan pentingnya China menghormati komitmen bergerak secara teratur ke arah sistem nilai tukar yang lebih ditentukan pasar. Ia juga mencatat bahwa penting bagi China untuk mengindikasikan bahwa hal itu akan memungkinkan tekanan pasar untuk mendorong yuan naik serta turun.

Ia juga mendesak reformasi ekonomi yang lebih kuat dari China. “Dia menekankan bahwa kemajuan lanjutan reformasi ekonomi akan menghasilkan ekonomi China dan global yang lebih kuat, lebih stabil, dan lebih seimbang, yang merupakan kepentingan China dan Amerika,” kata dia. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*