Arab&Rusia Sepakat Kurangi Minyak, Iran Melawan

INILAHCOM, Teheran – Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh menegaskan penolakan Iran terhadap kesepakatan pembekuan produksi antara Arab Saudi dan Rusia. Keputusan ini disebutnya lelucon.

“Beberapa negara tetangga telah meningkatkan produksi mereka selama bertahun-tahun menjadi 10 juta barel per hari. Dan, jumlah ekspor juga naik. Nah sekarang kita semua kok diajak untuk membekukan (mengurangi) produksi minyak,” kata Menteri Zanganeh di Teheran kepada kantor berita ISNA, Selasa waktu setempat (Rabu, 23/2/2016).

“Mereka membekukan produksi sebesar 10 juta barel per hari, dan kami membekukan satu juta barel per hari. Ini adalah lelucon yang sangat tidak lucu,” lanjut Sanganeh.

Kata dia, dalam upaya menstabilkan pasar yang kelebihan pasokan, Rusia dan anggota OPEC yakni Arab Saudi, Venezuela dan Qatar pada Selasa, mengumumkan adanya kesepakatan awal tentang pembekuan produksi. Atas kesepakatan ini, seluruh produsen utama minyak OPEC wajib menjalaninya.

Tentu saja, berita ini memicu harapan besar bagi pelaku pasar akan terjadinya stabilisasi harga minyak dalam waktu dekat. Di mana, harga minyak terkini merupakan yang terendah dalam 13 tahun.

Iran, yang memiliki cadangan minyak mentah terbesar kedua di dunia, telah meningkatkan produksinya sejak adanya kesepakatan dengan kekuatan Barat untuk mengakhiri sanksi atas program nuklir kontroversialnya.

Zanganeh mengatakan, adanya kesepakatan tentang pembekuan produksi seharusnya bisa dibicarakan lagi. Dalam hal ini, Iran kelihatannya tidak akan mau untuk mengurangi produksinya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*