APVA: Rupiah Melemah Temporer, Efek Kejut Ledakan

INILAHCOM, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Indonesia Muhammad Idrus mengimbau masyarakat dan investor untuk tidak panik dengan munculnya peristiwa ledakan bom di Jakarta.

“Depresiasi rupiah yang terjadi sesaat setelah terjadi ledakan di Jakarta itu hanya efek kejut dan bersifat temporari. Investor diharapkan melihat dengan jernis peristiwa ini,” ungkap Muhammad Idrus, kepada INILAHCOM, di Jakarta, Kamis (14/1/2015).

Menurut Idrus, secara fundamental perekonomian Indonesia masih sangat baik. Ekonomi sudah bertumbuh secara terbatas di tengah kondisi ekonomi Eropa dan global yang juga bergerak terbatas. Sementara The Fed juga sudah menyesuaikan suku bunganya untuk menggerakkan perekonomian.

“Saya mengimbau investor tidak panik karena peristiwa teror yang terjadi saat ini di Jakarta tidak menggambarkan situasi ekonomi nasional yang buruk. Ekonomi kita secara fundamental masih sangat baik,” tandasnya.

Seperti diketahui, sejumlah ledakan terjadi di Jakarta sekitar pukul 10.45 WIB yang menewaskan sekitar 7 orang di kawasan Sarinah. Peristiwa ini juga diwarnai aksi penembakan pelaku teror kepada polisi dan masyarakat.

Sementara nilai tukar rupiah antarbank di Jakarta, pada Kamis pagi (14/1/2016), sempat melemah 48 poin ke Rp13.883 dibanding penutupan Rabu sebesar Rp13.835 per US$. BI telah menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7,25 persen pada siang ini akibat tekanan eksternal yang mereda, dan stabilitas makroekonomi yang terjaga.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2016 memutuskan menurunkan “BI Rate” menjadi 7,25 persen, setelah 11 bulan, bercokol di 7,5 persen. Penurunan BI Rate ini juga disertai dengan penurunan “lending facility” menjadi 7,75 persen dan “deposit facility” sebesar 5,25 persen.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 23,998 poin (0,53%) ke posisi 4.513,181 pada sore ini. Perdagangan indeks diwarnai tarik menarik sentimen antara sentimen negatif dari ledakan bom dan sentimen positif dari penurunan BI rate ke 7,25% dari 7,5% atau turun 25 basis poin siang tadi.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*