Apa Sikap Capres AS Dengan Suku Bunga Fed?

INILAHCOM, New York – Meskipun Federal Reserve AS independen, tetapi pergantian rezim akan mempengaruhi kebijakan moneter ke depan.

Kebijakan Fed menjelang transisi pemerintahan yang ditandai dengan proses pemilihan presiden AS, bank sentral negara ini dapat juga mengalami perubahan kebijakan.

Selama masa kampanye pilpres AS, investor mengikuti setiap pernyataan tentang sikapnya terhadap peran dan kebijakan yang dilakukan The Fed.

Capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton hanya sedikit membahas tentang Fed selama masa kampanye. Tetapi capres dari Partai Republik, Donald Trump telah beberapa kali melancarkan kritikan terhadap Fed khususnya kebijakan selama kepemimpinan Jannet Yellen, seperti mengutip cnbc.com.

Sikap Trump memberi sinyal akan menunjuk anggota Fed yang lebih hawkish. Trump juga telah memberi pernyataan tentang dukungannya terhadap kebijakan suku bunga rendah. Namun investor menunggu kedua capres ini yang akan mendapat suara lebih banyak dalam memenangkan pilpres pada pemungutan suara 8 November mendatang.

Kebijakan Fed saat pemerintahan Barack Obama  mengalami dua kali kepemimpinan Fed. Pada awal pemerintahan Obama, Fed dinahkodai Ben Bernanke. Bernanke pensiun pada 2013 dan tetap menunjuk orang dengan kecenderungan dovis, Janet Yellen.

Kebijakan suku bunga rendah dan kebijakan suku bunga tinggi memang telah menjadi dua kubu yang berseberangan tidak hanya terjadi pada dua capres AS tetapi juga pada para anggota Fed atau anggota FOMC, Komite Operasi Pasar Federal Fed.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*