Apa Penyebab Rupiah Terus Melemah?

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih mendekati level Rp 12.000 per dolar AS. Pada penutupan pasar hari ini, rupiah berada di posisi Rp 11.970 per dolar AS. Melemah dibandingkan kala pembukaan pasar yaitu Rp 11.960 per dolar AS.

Pengamat pasar valas Farial Anwar mengungkapkan, permintaan dolar AS di dalam negeri sangat tinggi sementara pasokannya minim. Hal ini membuat dolar AS terus menguat atas rupiah.

“Permintaan jauh lebih besar dari supply. Padahal presiden sudah terpilih, tapi rupiah kok tetap melemah?” ujar Farial kepada detikFinance, Kamis (25/9/2014).

Dia menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan dolar AS terus menguat. Dari faktor global, ada kekhawatiran bank sentral AS The Federal Reserves/The Fed akan segera menaikkan suku bunga. Ini menyebabkan sejumlah investor ambil ancang-ancang untuk keluar dari pasar Indonesia.

“Isu ini sudah terjadi di pasar internasional dan sudah melemahkan berbagai mata uang negara lain di dunia. Termasuk rupiah,” katanya.

Sementara dari dalam negeri, lanjut Farial, permintaan valas saat ini masih tinggi. Baik untuk pembayaran utang jatuh tempo, atau mengimpor berbagai kebutuhan seperti minyak, pangan, dan sebagainya.

Selain itu, tambah Farial, eksportir masih enggan menaruh dana di perbankan dalam negeri karena belum adanya instrumen yang memadai seperti trustee. Akibatnya, masih banyak eksportir yang ‘memarkir’ devisa hasil ekspor di bank-bank luar negeri, misalnya Singapura.

“Ini kalau tidak dikendalikan oleh BI (Bank Indonesia), maka rupiah akan terus melemah hingga di atas Rp 12.000 per dolar AS,” tegasnya.

(drk/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*