Apa Makna Keputusan Bank Sentral Eropa?

INILAHCOM, Berlin – Bursa saham Eropa (ECB) menaikkan suku bunga dan mempertahankan kebijakan moneternya setelah melakukan pertemuan pada Kamis (27/4/2017).

ECB mempertahankan stimulus yang belum terjadi sebelumnya karena inflasi masih di bawah target. Bahkan jiga pertumbuhan akhirnya mengalami peningkatan. Lembaga yang dipimpin Mario Draghi ini juga mempertahankan suku bunga deposito di wilayah negatif sejak tahun 2014.

ECB juga merencanakan untuk membeli obligasi senilai 60 miliar euro setiap bulan. Atau setidaknya sampai dengan Desember 2017, seperti mengutip cnbc.com.

Pertemuan ECB menjelang putaran kedua pilpres Prancis, diharapkan membuat bank sentral tersebut bersikap hati-hati. ECB harus mencermati perkembangan walaupun capres idola bursa saham, EMmanuel Macron sudah mengalahkan capres lain pada akhir pekan lalu.

Mayoritas ekonom yang disurvei mengharapkan Presiden ECB Mario Draghi untuk mempertahankan kebijakan pelonggaran setidaknya sampai Juni. Pada hari Kamis, ECB mengulangi panduan standarnya bahwa mereka memperkirakan suku bunga utamanya. Tetap pada tingkat sekarang atau lebih rendah untuk jangka waktu yang panjang dan melewati cakrawala pembelian asetnya.

Ini juga menegaskan bahwa pembelian asetnya, yang anggarannya telah dipotong seperempat sampai 60 miliar euro bulan ini. Jadi dapat ditingkatkan atau diperluas jika prospek zona euro menjadi kurang menguntungkan.

ECB mempertahankan suku bunga deposito berjangka bank, yang saat ini menjadi alat tingkat bunga utama, pada -0,40 persen.

Mario Draghi kembali ke topik reformasi struktural. Dia mengatakan bahwa laju reformasi telah melambat.
 
Dia merasa perlu ada lingkungan bisnis yang kondusif dalam transfer teknologi dari negara-negara dengan produktivitas tinggi ke rendah. Rreformasi struktural berguna untuk menciptakan lingkungan seperti ini.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*