Apa Hasil Pertemuan OPEC di Wina?

INILAHCOM, Wina – Pertemuan OPEC di Wina tidak dapat memenuhi komitmen bersama yang telah disepakati sejak pertemuan informal di Aljazair.

Rencana negara anggota pengekspor minyak mentah (OPEC) untuk memangkas produksi minyak gagal. Pada pertemuan Jumat (28/10/2016) Iran mengajukan keberatan untuk mengurangi produksi.

Komite Tingkat Tinggi Ahli akan bertemu lagi pada 25 November di Wina. Hal ini untuk mempersiapkan pertemuan pada menteri OPEC pada 30 November. “Tujuannya untuk menyelesaikan kuota individu,” kata sumber di OPEC seperti mengutip cnbc.com.

Pertemuan masih akan berlanjut pada Sabtu (30/10/2016) waktu Wina dengen perwakilan produsen minyak non-OPEC. Ini merupakan upaya OPEC untuk membantu mengendalikan pasokan minyak mentah di pasar global.

“Ya, kami besok pertemu non-OPEC karena OPEC ingin membantu dari dalam pengendalian persediaan,” kata sumber di OPEC.

“Kami belum berakhir semuanya. Kami masih mencari kesepakatan dalam pertemuan berikutnya pada 25 November untuk finalisasi kuota produksi,” jelas sumber lain di OPEC.

Pertemuan Komite Tingkat Tinggi terdiri dari Sekjen OPEC dan utusan masing-masing anggota OPEC yang akan melaporkan ke pada menteri masing-masing. Pembicaraan berlangsung lebih dari 11 jam di hari Jumat (28/10/2016).

Iran muncul yang menjadi penghambat rencana pemangkasan produksi. “Belum ada kesepakatan, semua setuju kecuali Iran,” kata salah satu sumber di OPEC.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak telah sepakat bulan lalu di Algiers untuk mengurangi produksi mereka minyak mentah ke kisaran 32,50 juta menjadi 33 juta barel per hari. Ini merupakan upaya pemangkasan produksi pertama OPEC sejak 2008. Rencana ini bertujuan sebagai upaya untuk menopang harga.

Tetapi sejak awal rencana bergulir telah mendapat pertentangan dari Iran. Negara ini tetap bersikeras untuk bebas memproduksi minyak mentah bersama Libya dan Nigeria. Ketiga negara ini sedang berupaya meningkatkan produksi, seperti Iran setelah terkena sanksi atau yang lain karena perang bersaudara.

Iran telah bersikeras haknya untuk memulihkan pangsa pasar setelah sanksi-sanksi Barat dicabut pada bulan Januari lalu.

Namun, para pejabat OPEC lainnya termasuk Sekretaris Jenderal Mohammed Barkindo tetap yakin. “Hari ini kami mulai musyawarah dan besok dengan beberapa produsen non-OPEC. Akan sangat baik bila bisa memiliki konsekuensi yang mendasar bagi pasar untuk jangka menengah  dan jangka panjang bagi industri,” kata Barkindo dalam pidato pada hari pembukaan pertemuan dua hari ini.

Namun, pertemuan ini tidak membuat kebijakan atau keputusan yang mengikat. Pertemuan ini akan membuat rekomendasi kepada OPEC pertemuan tingkat menteri berikutnya pada 30 November.

Irak, produsen terbesar kedua OPEC, mengatakan awal pekan ini bahwa ia tidak akan memangkas produksi. Negara ini meminta harus dibebaskan dari pembatasan karena kebutuhan dana untuk memerangi ISIS.

Sementara negara-negara non-OPEC mengirim perwakilan ke pembicaraan hari Sabtu adalah Rusia, Kazakhstan, Meksiko, Oman, Azerbaijan, Brasil dan Bolivia.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*