Antisipasi FOMC The Fed, Rupiah Melandai

Antisipasi FOMC The Fed, Rupiah Melandai

INILAH.COM, Jakarta – Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (22/1/2014) ditutup melemah 15 poin (0,12%) ke posisi 12.140/12.145.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pasar masih bersikap wait and see jelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan. Sejauh ini, kata dia, pasar berspekulasi akan ada tapering off lebih lanjut sebesar US$10 miliar sehingga stimulus hanya tersisa sebesar US$65 miliar.

“Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 12.155 dari level terkuatnya 12.125 dari posisi pembukaan 12.140 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (22/1/2014).

Spekulasi tersebut, lanjut dia, timbul setelah ada ramalam dari pengamat The Fed dari Wall Street Journal yang punya sumber di Bank Sentral AS tersebut. “Karena itu, kondisi capital outflow masih jadi tekanan negatif bagi rupiah,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pasar juga menanti data ekonomi penting dari dalam negeri pada 3 Februari 2014. “Kondisi fundamental dalam negeri saat ini belum mendukung,” timpal dia.

Antara lain, laporan defisit/surplus neraca fiskal yang belum kunjung memberikan sinyal perbaikan secara meyakinkan. “Dengan kata lain, neraca belum memberikan indikasi adanya potensi penurunan defisit fiskal ke bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB),” tuturnya.

Menurut dia, defisit neraca kemungkinan masih bisa melebar ke atas 3%. “Selain itu, terdapat juga sentimen penguatan dolar AS terhadap major currency,” tandas dia.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).

Indeks dolar AS menguat ke 81,20 dari sebelumnya US$81,08. Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke level US$1,3538 dari sebelumnya US$1,3560 per euro,” imbuh Christian. [jin]


Sumber: http://www.inilah.com/rss/feed/pasarmodal/

Speak Your Mind

*

*