Anjloknya Dollar AS Sesi Asia 12/12 Masih Wajar

Mengawali perdagangan forex pekan ini (12/12), dollar AS yakin sekali akan kuasai perdagangan hingga akhir tahun. Meskipun pagi ini terpantau dollar sedang alami profit taking setelah 2 hari berturut rally, namun masih tergolong wajar dikarenakan kuatnya penggerak fundamental pekan ini yaitu pertemuan komite kebijakan bank sentral Amerika Serikat akhir tahun.

Dalam pertemuan komite kebijakan  Federal Reserve AS (FOMC) yang terakhir tahun ini diharapkan mengumumkan kebijakan yang sama seperti tahun lalu yaitu menaikkan suku bunganya. Sepanjang tahun 2016, Fed memperkirakan akan menaikkan suku bunganya hingga 3 kali namun hingga kini masih belum terealisasi. Harapan pasar sangat kuat pada pertemuan selama 2 hari yang akan dimulai esok hari (13/12), karenanya dollar masih berada di zona atas.

Pelemahan dollar AS yang terjadi di sesi Asia hari Senin (12/12) terhadap banyak rival utamanya dapat terkoreksi kembali pada sesi Amerika oleh sentimen kenaikan Fed rate tersebut. Melihat fundamental dari rival-rivalnya tersebut hari inipun hanya data ekonomi Jepang saja yang menopang yen Jepang, selebihnya lebih mengikuti sentimen global dan juga teknikal.

Sebagai informasi, penguatan dollar AS di akhir pekan lalu didorong kuat oleh data  prelim UoM consumer sentiment yang meningkat hingga melebihi ekspektasi. Dan untuk data ekonomi hari ini hanya data anggaran keuangan pemerintah AS bulanan, data ini merupakan penggerak minor.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada perdagangan sesi Asia berada di  posisi 101.47, setelah di  awal perdagangan  dibuka pada posisi  101,64. Akhir pekan lalu dollar ditutup dengan posisi 101.58.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*