Angin Pembalikan di Lantai Bursa Eropa

INILAHCOM, London – Saham-saham Eropa mengalami rebound alias berbalik naik pada Jumat (Sabtu pagi, WIB). Didorong kenaikan harga minyak, membaiknya perekonomian Jerman, serta positifnya data ritel AS.

Pasar London naik lumayan 3%, indeks FTSE 100 naik 3,1% menjadi 5.707,60 poin (penutupan), indeks DAX 30 (Frankfurt) naik 2,5% menjadi 8.967,51 poin (penutupan), dan indeks CAC 40 (Paris) naik 2,5% menjadi 3.995,06 poin (penutupan).

Pasar saham utama Eropa, kelihatannya mengabaikan kemerosotan lain di pasar Asia. Karena, para investor merespon kabar tentang perekonomian Jerman tumbuh 0,3% di kuartal IV-2015.

Sementara, harga minyak dunia naik di tengah harapan baru bahwa OPEC bakal memangkas produksi, satu hari setelah jatuh ke posisi terendah dalam jangka 13 tahun.

Pasar saham utama di Eropa juga didukung oleh perburuan saham-saham murah. Sehari sebelumnya (Kamis), pasar saham utama di Eropa anjlok mengenaskan. Bursa Frankfurt merosot 2,9%, Paris ambruk 4,1%, dan London rontok 2,4%.

Meskipun Jumat ada kenaikan, namun pasar Eropa masih mencatatkan kerugian sejak awal tahun. Milan kehilangan hampir 23% dari nilainya, Frankfurt di atas 16%, Paris hampir 14%, dan London di atas 8%.

Sementara pasar Wall Street juga terangkat berkat naiknya penjualan ritel 0,2% pada Januari 2016. Kenaikan penjualan ritel ini, menunjukkan bahwa daya beli konsumen tidaklah serendah perkiraan.

“Belanja konsumen mungkin tidak selemah yang diperkirakan, terutama mengingat lemahnya inflasi,” kata Scott Hoyt dari Moodys Analytics.

Sejatinya, pasar Eropa sempat dibaayangi kekhhawatiran serius akan terjadinya resesi global. “Pasar-pasar Eropa telah terpukul serangkaian faktor negatif minggu ini. Tidak hanya ketakutan resesi global dan kekhawatiran solvabilitas umum mengenai bank-bank, tetapi juga meningkatkan bukti bahwa QE oleh ECB tampaknya tidak bekerja, atau belum memiliki efek yang diinginkan,” kata Markus Huber, analis di pialang Peregrine & Black di London.

Huber menambahkan, selama krisis keuangan global, bank-bank sentral dunia memiliki ruang lingkup yang lebih besar karena suku bunga yang jauh lebih tinggi dan likuiditas jauh lebih rendah.

Sementara, pasar saham London mendorong lebih tinggi perdagangan pada Jumat. Para investor akhirnya lega setelah industri mesin Inggris, Rolls-Royce, tidak membatalkan dividen bagi pemegang sahamnya. Namun demikian, Rolls-Royce yang melakukan pemotongan pembayaran dividen. Ini keputusan yang pertama kali ditempuh dalam 25 tahun.

sementara di pasar saham Tokyo, mengalami penurunan tajam, hampir 5%. Naga-naganya, ada kekhawatiran serius tentang resesi global yang menyelimuti lantai bursa di negeri Sakura ini. Bagaimana, pekan depan? [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*