Aneka Tambang Masih Rugi Rp240,21 Miliar


shadow

Financeroll – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih mencatat kerugian bersih sebesar Rp240,21 miliar atau Rp(25,19) per saham. Kinerja ANTM mulai membaik walaupun masih rugi bila dibandingkan dengan Rugi bersih pada kuartal pertama 2014 yaitu Rp272,61 miliar atau Rp(28,59)per saham.

Penjualan ANTM pada kuartal I 2015 mencapai Rp2,87 triliun, tumbuh 24,78% dari Penjualan kuartal pertama 2014 yaitu Rp2,30 triliun, Pendapatan (Kerugian) dari entitas asosiasi mengalami penurunan dari Rp(123,27) miliar menjadi Rp(101,71) miliar. Penjualan ANTM pada kuartal pertama 2015 dan kuartal 1 2014 terdiri dari Penjualan Emas, Feronikel, Bijih Nikel, Batubara, Alumina, Bauksit. Penjualan Komoditas Emas yang memberikan konstribusi terbesar ke ANTM yaitu 67,59% pada kuartal pertama 2015 yaitu Rp1,94 triliun dan kuartal I 2014 sebesar Rp1,15 triliun, selain itu antara lain:

  1. Feronikel – Rp813,89 miliar (4.247 TNi) dan Rp979,86 miliar (5.523 TNi).
  2. Batubara – Rp47,48 miliar(144,77 ribu ton) dan Rp30,19 miliar (108,14 ribu ton).
  3. Bijih Bauksit – Rp17,15 miliar (49.365 WMT) dan Rp0.
  4. Perak – Rp10,56 miliar (1.456/46.812 KG/oz) dan Rp33,21 miliar (3.901/125.420 KG/oz).
  5. Bijih Nikel – Rp0 dan Rp86,99 miliar (215.400 Wmt).
  6. Jasa Logam Mulia – Rp33,19 miliar dan Rp15,32 miliar.

Walaupun penjualan perseroan naik, tetapi ANTM masih membukukan kerugian hal tersebut disebabkan oleh Kerugian Lain-lain yang mengalami lonjakan dari Rp71,36 miliar menjadi Rp210,41 miliar, dan Beban Pokok penjualan juga mengalami kenaikan dari Rp2,26 triliun menjadi Rp2,61 triliun, serta beban usaha mengalami kenaikan dari Rp140,02 miliar menjadi Rp201,18 miliar. Beban Keuangan juga mengalami kenaikan dari Rp13,83 miliar menjadi Rp19,61 miliar.

Total aset ANTM pada kuartal I 2015 mencapai Rp22,84 triliun, naik dari Rp22,04 triliun di tahun 2014, Utang ANTM sebesar Rp11,15 triliun di kuartal pertama 2015, naik dari Rp10,11 triliun tahun 2014.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*