Ancaman The Fed mengintai batubara

JAKARTA. Spekulasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed masih mengintai harga batubara. Analis memprediksi, komoditas tersebut masih akan berbalut tren bearish (turun).

Mengutip Bloomberg, Senin (3/8), harga batubara kontrak pengiriman Agustus 2015 di bursa ICE Commodity Exchange terlempar 0,51% menjadi US$ 58,60 per metrik ton. Sepekan, harga menyusut 1,01%. Pada paruh pertama tahun 2015, harga batubara ditutup di level US$ 59,60 per metrik ton. Ketimbang akhir tahun 2014, harga batubara sudah tergerus 2,49%.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menerawang, prospek harga batubara masih suram. Ancaman dari rencana The Fed mengerek suku bunga acuannya masih membayangi pergerakan batubara. Sebab, permintaan komoditas energi tersebut akan meluncur karena batubara diperdagangkan dalam dollar AS yang kian mahal.

Harga batubara juga belum akan terbantu dari sisi permintaan. Dana Moneter Internasional (IMF) sudah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari semula 3,5% menjadi 3,3%. Begitu pula dengan Bank Dunia (World Bank) yang memperbaiki ramalan pertumbuhan ekonomi global dari 3,4% menjadi 3%.

“Dari kondisi tersebut bisa terlihat harga batubara akan melemah hingga akhir tahun 2015,” ujarnya. Ia memprediksi, hingga akhir kuartal ketiga tahun ini, harga batubara akan berkisar US$ 57,20 – US$ 58 per metrik ton. Pengujung tahun, harga akan tergerus hingga di bawah US$ 55 per metrik ton.

Editor: Yudho Winarto


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*