Analisa Komprehensif Komoditas, 26 Oktober 2015

shadow

  • Sambut FOMC dan langkah China, emas tertekan
  • Dolar kuat karena ECB dan prospek fed funds
  • Minyak mentah khawatirkan ekonomi global
  • Minyak juga tertekan oleh rig dan dolar
  • Analisa teknikal hari ini

Sambut FOMC dan langka China, emas tertekan

Financeroll – Harga emas turun sedikit di Asia pada hari ini karena investor bersiap untuk menyambut pengumuman FOMC mengenai suku bunga Fed dan proyeksi ekonomi AS. Emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun 0,10% ke $1.162,80 per troy ounce. Juga di Comex, perak berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,03% menjadi $15,815 per troy ounce.

Para pelaku pasar juga terus mencerna langkah Bank Rakyat China yang memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat persentase poin ke 4,35% pada hari Jumat, langkah terbaru dalam serangkaian tindakan yang bertujuan merangsang kegiatan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan negara tersebut. Pemangkasan tersebut adalah untuk keenam kalinya suku bunga dipotong selama 12 bulan terakhir, memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi China lebih lemah dari ekspektasi saat ini. Langkah tersebut diambil beberapa hari setelah data pemerintah China menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga melambat menjadi 6,9%. Untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global produk domestik bruto negara itu tumbuh kurang dari 7%.

Dolar kuat karena ECB dan prospek fed funds

Pekan lalu, emas berjangka turun untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Jumat, mengakhiri sesi pekan tersebut di area negatif seiring dengan meningkatnya nilai tukar dolar. Dolar melonjak terhadap euro setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengisyaratkan pelonggaran moneter lebih lanjut bisa dilakukan pada awal Desember. Komentar itu muncul di konferensi pers pasca pertemuan ECB pada hari Kamis lalu.

Sementara itu, pasar mulai mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan kebijakan Federal Reserve di pekan ini. Investor telah mencoba untuk mengukur kapan waktunya Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade setelah laporan ekonomi baru-baru ini memberikan gambaran beragam dari ekonomi AS. Waktu kenaikan suku bunga Fed telah menjadi sumber perdebatan di pasar dalam beberapa bulan terakhir. Bank sentral AS memiliki dua pertemuan kebijakan yang terjadwal sebelum akhir tahun: minggu ini dan pada bulan Desember.

Pelaku pasar juga akan menunggu perkiraan awal pertumbuhan kuartal ketiga dari AS pada hari Kamis untuk mengukur kekuatan ekonomi. Untuk hari ini pasar akan menatap data dari Zona Euro dimana Institut Ifo akan melaporkan iklim bisnis di Jerman. Sementara itu dari AS ada data data penjualan rumah baru. Kedua data tersebut akan berpengaruh pada performa dolar yang dampaknya akan terasa pada perdagangan emas,perak dan minyak mentah. Harga emas akan menemui support penting di $1158,00 dan menghadapi resistance kuat di $1169,00.

Minyak mentah khawatirkan ekonomi global

Sementara itu minyak mentah berjangka jatuh ke level terendah dalam tiga pekan pada hari Jumat, karena dolar AS yang lebih kuat ditambah dengan kekhawatiran atas masih tingginya pasokan global saat ini. Di ICE Futures Exchange di London, minyak Brent untuk pengiriman Desember merosot 9 sen, atau 0,19%, pada hari Jumat dan ditutup pada $47,99 per barel. Brent sempat jatuh ke $47,45, terendah sejak 2 Oktober. Untuk minggu lalu, Brent berjangka jatuh $2,39, atau 4,89%, karena kekhawatiran yang sedang berlangsung atas kesehatan ekonomi global memicu kekhawatiran bahwa kelebihan pasokan global mungkin bertahan lebih lama daripada yang diantisipasi.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, rally pada hari Jumat dan ditutup pada 97,24, tertinggi sejak 12 Agustus. Greenback mengakhiri sesi pekan lalu dengan pergerakan menanjak 2,8%, kenaikan mingguan pertama dalam empat minggu .Kontrak minyak berjangka dalam mata uang dolar cenderung turun ketika dolar naik, karena hal ini membuat minyak lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Dolar melonjak karena prospek divergen kebijakan moneter antara Federal Reserve dan mitra utama di Eropa dan Asia. Kekhawatiran dengan terjadinya perlambatan ekonomi China juga memicu aksi jual pada perdaganan minyak mentah. China adalah konsumen minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dan menjadi mesin yang memperkuat permintaan terhadap komoditas strategis tersebut.

Minyak juga tertekan oleh rig dan dolar

Di tempat lain, di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk pengiriman November turun 78 sen, atau 1,72%, mengakhiri sesi Jumat di $ 44,60 per barel. Harga sebelumnya mencapai $44,20, tingkat harga yang tidak terlihat sejak 2 Oktober. Minyak Nymex juga mengalami kerugian setelah kelompok riset industri Baker Hughes mengatakan pada Jumat malam bahwa jumlah rig pengeboran minyak di AS menurun 1 minggu lalu menjadi 594, penurunan mingguan berturut-turut dalam 8 minggu.

Pada minggu ini, minyak berjangka New York diperdagangkan anjlok $2,67, atau 5,63%, karena para pedagang fokus pada kelebihan pasokan saat ini meskipun prospek produksi yang semakin berkurang. Menurut Administrasi Informasi Energi AS, persediaan minyak mentah naik 8,0 juta barel pekan lalu. Dengan 476,6 juta barel, persediaan minyak mentah AS tetap dekat tingkat cadangan yang tidak terlihat dalam 80 tahun terakhir.

Produksi minyak global terus melampaui permintaan menyusul booming produksi minyak serpih AS dan setelah keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak tahun lalu untuk tidak memangkas produksi. Arab Saudi dan anggota Teluk OPEC lainnya telah mengindikasikan bahwa mereka akan terus mempertahankan kebijakan mereka untuk menjaga pangsa pasar dengan tingkat produksi yang tinggi. Harga minyak telah kehilangan hampir 60% sejak musim panas lalu karena kekhawatiran kelebihan pasokan di pasar dunia yang terus menekan harga.

Analisa teknikal hari ini

EMAS


Mengakhiri sesi pekan lalu, harga emas (XAUUSD) kemabli mendiami zona negatif baik untuk sesi harian maupun mingguan. Harga komoditas ini ditutup di 1164.30. Meskipun pergerakan turun dari 1191.30 ke 1158.80 adalah sebuah gelombang koreksi, untuk sementara ini potensi turun masih harus terus diwaspadai selama area 1169.00 tetap bertahan.

Harga emas semakin dekat dengan level 38,2% Fibonacci retracement di 1158.20, target koreksi kedua terhadap pergerakan naik dari 1104.50 hingga 1191.30. Support tersebut masih harus membuktikan kekuatannya untuk melihat indikasi rebound. Data-data hari ini bisa menjadi ajang pengujian bagi support tersebut.

Support: 1158.00, 1147.90, 1142.75
Resistance: 1169.00, 1180.65, 1185.55

Saran Transaksi:
SELL di 1166.00, SL di 1171.00, TP di 1159.00

PERAK


Harga perak (XAGUSD) masih bisa mengakhiri sesi pekan lalu di area positif, di 15.85. Namun penutupan tersebut tidak memberikan indikasi apapun karena untuk jangka pendek harga komoditas ini sedang berada di fase konsolidasi sejak 7 Oktober lalu. Harga perak juga tetap bergerak di dalam pola yang sama.

Pola channel menanjak yang menjadi ruang geraknya hingga saat ini bisa terlihat pada grafik 4-jam atau harian. Pagi ini batasan bawahnya berada di 15.69 dan batasan atasnya di 16.29. Untuk hari ini harga perak berpotensi untuk tetap berada di dalam pola tersebut.

Support: 15.69, 15.30, 15.00
Resistance: 15.99, 16.30, 16.68

Saran Transaksi:
BUY di 15.75, SL di 15.45, TP di 16.25

MINYAK MENTAH


Financeroll – Harga minyak mentah (WTI crude) terus mendapat tekanan. Harga minyak mentah telah merosot ke 44.20, menguji trend line menanjak pada grafik harian yang berada di 44.50. Trend line bisa menjadi pemicu aksi jual lanjutan apabila mulai terjadi penutupan setidaknya pada grafik 4-jam. Pertambahan tekanan jual akan lebih besar lagi jika terjadi penutupan yang cukup jauh di bawah trend line tersebut pada grafik harian.

Jadi karena pentingnya area tersebut bagi pergerakan harga minyak mentah di jangka pendek hingga menengah, kekuatan bullish juga akan berusaha mempertahankan zona tersebut. Secara otomatis level penutupan harga juga menjadi penting. Perlawanan sengit dari para pembeli mungkin terjadi di area tersebut namun tetapo harus diwaspadai dominasi penjual sejak 9 Oktober lalu. Selama resistance di 45.85, harga minyak mentah akan cenderung tertekan hingga penutupan sesi hari ini.

Support: 44.20, 43.20, 42.00
Resistance: 45.85, 46.25, 47.00

Saran Transaksi:
SELL di 45.50, SL di 46.00, TP di 43.50


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*