Analisa Komprehensif Komoditas, 26 Januari 2016

shadow

-Emas masih mempertahankan recovery

-Fokus pasar menantikan sikap Fed dan data GDP AS

-Over supply dan penurunan demand masih membebani minyak

-Emas dan perak bisa berjaya lagi sebaliknya minyak rawan tertekan kembali

-Analisa Teknikal

-Fokus pasar menantikan sikap Fed dan data GDP AS

Financeroll-Pada perdagangan di pasar Asia ini harga emas masih mempertahankan recovery karena
mencuatnya kembali sentimen safe heaven terhadap emas ditengah keraguan akan proses recovery
ekonomi Amerika sehingga telah memunculkan sikap pesimis pada investor akan perubahan suku
bunga oleh federal reserve Amerika dalam waktu dekat ini. Terkoreksinya mata uang dolar AS
serta tergelincirnya bursa saham global telah menjadi akumulasi pendorong penguatan emas.

-Fokus pasar menantikan sikap Fed dan data GDP AS

Pasar saat ini masih dihadapkan pada ketidakpastian akan pemulihan ekonomi global pasca
terkontraksinya perekonomian Tiongkok disusul oleh keraguan akan progres pemulihan ekonomi
Amerika sendiri. Para investor akan mencermati sikap dari federal reseve AS terkait kebijakan
moneternya pada pekan ini. Indikator ekonomi AS seperti data GDP Amerika yang akan diumumkan
akhir pekan nanti akan dijadikan salah satu acuan terhadap kebijakan moneter Fed selanjutnya.

-Over supply dan penurunan demand masih membebani minyak

Minyak kembali tergelincir karena pengaruh dominan akan over supply ditengah penurunan
permintaan terhadap minyak global. Enggannya Saudi Arabia menurnkan kapasitas produksinya
ditambah dengan kesiapan Iran masuk pasar pasca terlepas dari sanksi ekonomi diyakini bisa
menjadi akumulasi tekanan terhadap minyak lagi. Pelambatan ekonomi Tiongkok juga diyakini bisa
kembali membebani perdagangan minyak global.

-Emas dan perak bisa berjaya lagi sebaliknya minyak rawan tertekan kembali

Untuk pergerakan hari ini kami memperkirakan baik emas maupun perak berpotensi bisa melanjutkan
recovery sampai adanya kejelasan sikap dari federal reserve Amerika terkait proyeksi kebijakan
moneternya, namun rebound dari kedua komoditas ini diperkirakan masih akan terbatas. Sebaliknya
minyak nampaknya masih akan sulit beranjak dari tekanan karena kuatnya pengaruh melimpahnya
cadangan minyak global ditengah menurunnya permintaan karena pelambatan ekonomi dunia.

Analisa Teknikal

Emas

Emas 26 jan 2016

Pada grafik perjam emas membentuk pola candle delliberations dengan RSI dan stochastic
meningkat sedangkan volume cenderung bergerak increase menggambarkan bullish continuations dari
emas telah sepenuhnya mendapatkan dukungan pasar dengan berhasil break critical point 1109.95.
Untuk pergerakan berikutnya apabila melihat pola seperti ini, maka ada kecenderungan rally emas
bisa extends dengan target atas berikutnya mencoba membidik resisten area 1118.50.

Saran transaksi : beli 1107.90, stop loss 1104.90 dan TP di 1118.50.
Support : 1106.85, 1104.50, 1102.90
Resisten: 1110.80, 1117.60, 1118.50

Minyak

Oil 26 jan 2016

Pergerakan minyak pada grafik perjam membentuk pola candle morning doji dengan RSI dan
stochastic menurun sedangkan volume cenderung decrease menggambarkan pola konsolidasi dari
minyak dalam range yang terbatas. Untuk pergerakan selanjutnya apabila minyak bisa break
kembali support level 29.52 maka ada kecenderungan minyak bisa bearish lagi dengan perkiraan
membdidik support area 28.28.

Saran transaksi : jual 29.97, stop loss 30 pips dan TP di 28.28.
Support : 29.52, 28.75, 28.28
Resisten : 30.29, 30.77, 30.94

Perak

perak 26 jan 2016

Pada grafik perjam perak membentuk pola candle inverted hammer dengan RSI moderat dan
stochastic moderat sedangkan volume cenderung decrease menggambarkan bullish yang terbatas dari
perak belum sepenuhnya didukung pasar. Untuk pergerakan berikutnya apabila perak tertahan
diatas support 14.12 maka ada kecenderungan perak bisa bullish lagi dengan perkiraan harga ke
area 14.34.

Saran transaksi : beli 14.20, stop loss 10 pips dan TP di 14.34.
Support : 14.18, 14.12, 13.96
Resisten: 14.25, 14.28, 14.34


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*