Analisa Komprehensif Komoditas, 23 Mei 2016

Dolar masih tekan emas Minyak juga terhalang penguatan dolar Analisa teknikal hari ini Dolar masih tekan emas Financeroll –  Pagi ini emas masih berada di bawah tekanan jual. Emas beringsut turun pada hari Jumat dan berada dekat dengan level terendah tiga pekan karena investor tetap fokus pada  penguatan dolar dan indikasi hawkish dari Federal Reserve pada kenaikan suku bunga sebelum akhir semester pertama tahun ini. Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Juni diperdagangkan antara $ 1.249,50 dan $ 1.260,10 per ounce sebelum ditutup di $ 1.251,35, turun $ 3,55 atau 0,28 %% pada sesi akhir pekan. Untuk minggu lalu, emas turun sekitar $ 20 per ounce. Meskipun mengalami penurunan, logam mulia tercatat naik lebih dari 18% sejak 1 Januari. Perak untuk pengiriman Juli, naik 0,027 atau 0,16% ke $ 16,520 per ounce. Pedagang logam terus memonitor fluktuasi dolar, karena greenback masih berada di dekat level tertinggi dalam tujuh pekan. Pada KTT G-7 di Sendai, Jepang, sejumlah menteri keuangan terkemuka menegaskan pentingnya mengindari manipulasi mata uang, di tengah kekhawatiran bahwa Jepang bisa terlibat dalam tindakan seperti itu saat berusaha untuk mendevaluasi yen dalam upaya untuk meningkatkan ekspor dan memberikan dorongan kepada ekuitas di Nikkei 225. Menteri keuangan Jepang Taro Aso menegaskan kembali bahwa akan berkomitmen untuk “menghindari devaluasi mata uang yang kompetitif.” Taro Aso merupakan pejabat Jepang yang tidak senang dengan langkah intervensi pemerintah Jepang dalam pasar valuta asing global. Bulan lalu, Menteri Keuangan AS Jack Lew mengirim peringatan eksplisit ke China, Jerman dan Jepang untuk tidak mengambil bagian dalam devaluasi mata uang …


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*