Analisa Komprehensif Komoditas, 22 Desember 2015

shadow

  • Brent turun ke level terendah sejak 2009
  • OPEC tetap pertahankan tingkat produksi
  • Emas perpanjang keuntungan
  • Analisa teknikal hari ini

Brent turun ke level terendah sejak 2009

Financeroll – Minyak Brent jatuh lagi ke level terendah lebih dari 11 tahun pada hari Senin, karena permintaan untuk minyak pemanas merosot dengan suhu musim yang ternyata lebih hangat dari normal dan pedagang menguji level dasar harga. Sementara itu minyak mentah AS tetap di atas level terendah sejak tahun 2009 dan ditutup naik satu penny per barel karena para pedagang menutup posisi menjelang berakhirnya kontrak Januari. Kontrak Februari menurun dan diperkirakan stok mijnyak mentah di AS meningkat lagi minggu ini, menandakan kelebihan pasokan lebih lanjut di pasar.

Kekhawatiran tentang pembengkakan pasokan minyak mentah global dan permintaan yang lambat dipicu oleh pelemahan ekonomi China telah menjadi isu belakangan ini. OPEC dan Rusia akan terus memproduksi pada volume tinggi, meningkatkan tekanan pada produsen AS. Produksi minyak dunia sedang berjalan dekat ke rekor tertinggi.

Minyak mentah berjangka AS ditutup naik 1 sen di $34,74 per barel di hari terakhir perdagangan pada kontrak Januari, sebelum menurun sedikit saat penutupan. Brent berjangka turun 53 sen pada $36,35, jatuh sebanyak 2 persen selama sesi yang rendah dari $36,04, terlemah sejak Juli 2004. Brent telah turun hampir 19 persen bulan ini, penurunan tertajam sejak runtuhnya bank AS Lehman Brothers pada bulan Oktober 2008.

OPEC tetap pertahankan tingkat produksi

Sementara konsumen menikmati harga bahan bakar yang lebih rendah, eksportir minyak terkaya di dunia telah dipaksa untuk merevaluasi mata uang mereka, menjual aset dan bahkan mengeluarkan utang untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun karena mereka berjuang untuk memperbaiki keuangan mereka. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mnegubah kebijakan lamanya sebagai kompensasi untuk harga yang lebih rendah dan tetap memepertahankan tingkat produksi yang tinggi, meskipun anggotanya yang relatif miskin menderita.

Likuiditas pasar minyak biasanya turun menjelang masa liburan, yang berarti bahwa harga intraday bergerak dapat menjadi berlebihan (volatile). Berakhirnya kontrak WTI bulan depan pada hari Senin lanjut dapat memperburuk potensi tersebut.

Emas perpanjang keuntungan

Sementara itu emas berjangka naik tajam memperpanjang keuntungan dari akhir pekan lalu, karena investor menunggu rilis data inflasi akhir pekan ini untuk indikasi lebih lanjut kebijakan pengetatan Federal Reserve pasca kenaikan suku bunga. Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Februari diperdagangkan antara $1.063,10 dan $1.079,80 per ounce sebelum ditutup di $1.080, naik $14,90 atau 1,40% di sesi.

Jumat lalu, emas rally hampir 1,5%, rebound dari kerugian harian $25 per ounce sesi sebelumnya setelah the Fed menyetujui kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade. Dengan kenaikan tajam selama dua sesi terakhir, emas telah melambung dari dekat posisi terendah enam tahun awal pekan lalu ketika diperdagangkan sekitar $1.050 per ounce. Sejak memuncak sekitar $1.185 per ounce pada pertengahan Oktober, harga logam mulia ini turun hampir 9%. Emas kemungkinan mendapat support di $1.046,20, terendah dari 3 Desember dan bertemu dengan resistance di $1.109,50, tinggi dari 6 November

Investor terus mencerna keputusan bersejarah minggu lalu oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menaikkan suku bunga jangka pendek untuk pertama kalinya sejak Juni 2006. Mengutip kondisi pasar tenaga kerja membaik dan ekspektasi inflasi jangka panjang akan bergerak kembali ke arah target 2%, FOMC meningkat kisaran target pada patokan suku bunga Federal Funds sebesar 25 basis poin ke level antara 0,25 dan 0,50%. Federal Funds Rate sebelumnya tetap di rekor terendah dalam kisaran nol selama tujuh tahun berturut-turut sejak krisis keuangan di AS. Emas, yang tidak memberi dividen atau bunga, harus bersaing dengan aset yang memberi hasil tinggi di lingkungan naik tingkat.

Analisa teknikal hari ini

EMAS

Rebound harga emas (XAUUSD) berlanjut lagi hingga di sesi awal pekan mencapai 1081.55, tepat di trend line menurun pada grafik harian atau 4-jam yang pagi ini telah berpindah ke 1081.30. Trend line tersebut juga berdekatan dengan resistance kuat lainnya yang di awal bulan ini telah diuji yaitu level 23,6% Fibonacci retracement di 1080.25.

Sejauh ini kekuatan level Fibonacci tersebut telah terbukti menjadi halangan yang berat hingga harga emas sempat terpukul lagi hingga 1047.55. Menjelang liburan biasanya tidak terbentuk momentum trend yang besar, namun volatilitas bisa meningkat dan menimbulkan potensi pergerakan liar yang memungkinkan ditembusnya resistance tersebut.

Kini yang perlu dicermati adalah reaksi harga selanjutnya. Data PDB AS malam ini bisa menjadi ajang pengujian dan pembuktian  kekuatan zona resistance tersebut. Jika tetap bertahan, hampir bisa dipastikan harga emas akan jatuh lagi karena bagaimanapun juga dikerangka waktu besar dominasi para penjual masih kuat.

Hari ini para pembeli masih akan berusaha melakukan penetrasi terhadap resistensi tersebut dengan sokongan dari support dinamis pada grafik 1-jam yang pagi ini berada di 1069.65. Selama tidak terjadi penutupan di bawahnya, peluang ke arah atas masih ada atau setidaknya akan terjadi pergerakan sideways di anatara support intraday dan resistance jangka menengah tersebut.

Support: 1073.60, 1069.65, 1061.00
Resistance: 1081.30, 1090.80, 1101.25

Saran Transaksi:
SELL di 1080.00, SL di 1085.00, TP di 1070.00

Alternatif Transaksi;
BUY di 1070.00, SL di 1065.00, TP di 1080.00

PERAK

Harga perak (XAGUSD) juga ikut menanjak di sesi Senin meskipun tetap tidak signifikan. Tekanan jual masih terus mengintai seperti diindikasikan oleh posisi harga perak terhadap moving average pda grafik harian yang kini berada di 14.45. Selama resistance tersebut bertahan, sewaktu-waktu para penjual bisa kembali menekan.

Untuk hari ini peluang ke arah bawah bisa bertambah besar jiak harga perak tidak segera menembus resistance tersebut. Namun penurunan pun tidak akan signifikan karena sejak pertengahan November harga perak terus bergerak sideways di kisaran 13.60 hingga 14.70.

Support: 14.00, 13.50, 13.00
Resistance: 14.45/70, 15.00, 15.60

Saran Transaksi:
SELL di 14.30, SL di 14.60, TP di 13.75


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*