Analisa Komprehensif Komoditas, 1 September 2015

shadow

  •  Minyak mentah melonjak, total 10%
  • OPEC bersedia bicara dengan Non-OPEC
  • Emas mendatar, pasar cerna komentar Fischer
  • Analisa teknikal hari ini

Minyak mentah melonjak, total 10%

Financeroll – Minyak mentah berjangka melonjak pada sesi Senin untuk hari ketiga berturut-turut, naik lebih dari 8 persen, karena revisi turun dari data produksi minyak mentah AS dan kesiapan OPEC untuk berbicara dengan produsen lain membantu memperpanjang lonjakan harga tiga hari terbesar dalam 25 tahun.

Harga minyak mentah AS telah meroket lebih dari $10 per barel dalam tiga hari, menghapus penurunan bulanan yang disebabkan oleh serangkaian gangguan pasokan skala kecil relatif dan risiko keluaran mendorong para pedagang yang berpandangan bearish untuk segera mengambil keuntungan pada posisi jual mereka di pekan lalu.

Pada sesi Senin, harga jatuh di awal sesi tapi berbalik arah di pertengahan pagi. Tiga hari keuntungan telah membukukan lebih dari 20 persen menandakan pasar mulai bullish.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober naik $4,10, atau 8,2 persen, berakhir di $54,15 per barel, dengan volume yang relatif diredam oleh hari libur umum di Inggris. Minyak mentah AS naik $3,98, atau 8,8 persen, dan ditutup di $49,20 per barel, membukukan keuntungan dalam tiga hari sebanyak 27,5 persen, terbesar sejak Agustus 1990.

OPEC bersedia bicara dengan Non-OPEC

Pada sesi Senin, ada komentar terbaru dari publikasi OPEC Bulletin menyarankan kelompok itu mungkin bersedia untuk berbicara dengan produsen lain tentang membatasi output. Namun OPEC akan tetap melindungi kepentingannya sendiri.

Rally kemarin juga didorong oleh revisi data pemerintah AS yang menunjukkan bahwa produksi dalam negeri pada semester pertama tahun ini lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya. Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan data berbasis survei baru menunjukkan produksi AS di bawah 9,3 juta barel per hari (bph) pada bulan Juni, turun 100.000 bph dari angka di bulan Mei yang direvisi. Data Juni juga hampir 250.000 barel per hari di bawah apa yang EIA perkirakan beberapa minggu yang lalu. Selain itu, produsen minyak mentah sintetis di Kanada menghentikan produksi setelah insiden kebakaran, mengangkat harga minyak mentah light dan berjangka Kanada lebih tinggi.

Emas mendatar, pasar cerna komentar Fischer

Emas berjangka masih mendatar pada Senin terpengaruh oleh dolar yang relatif sideways, karena investor sedang mencerna komentar hawkish dari Wakil ketua Federal Reserve Stanley Fischer tentang kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan ini.

Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Desember diperdagangkan dalam kisaran ketat antara $1.125,00 dan $1.134,70 per troy ounce, sebelum berakhir di $1.133,00, turun $1,00 atau 0,09% pada sesi kemarin. Untuk bulan Agustus emas berjangka naik lebih dari 3,5% menghapus hampir semua kerugian dari kolaps di bulan Juli.

Pedagang logam bereaksi terhadap komentar yang kuat dari Fischer pada potensi bahwa Fed bisa menaikkan suku bunga jangka pendek bulan ini. Tampil di Simposium Ekonomi di Jackson Hole, Wyoming, Fischer menunjukkan bahwa ada alasan yang baik untuk yakin bahwa inflasi akan bergerak lebih tinggi. Emas, yang tidak melekat pada suku bunga atau dividen, harus berjuang untuk bersaing dengan aset yang memberi imbal hasil tinggi saat suku bunga meningkat.

Sejumlah data ekonomi penting mulai dari Asia hingga Amerika sangat potensial untuk menggerakkan pasar komoditas hari ini. Trend bullish yang telah diraih oleh harga minyak mentah masih potensial untuk berlanjut dan bisa berdampak positif pula pada harga emas dan perak. Fokus pasar masih tetap pada tingkat inflasi dan potensi kenaikan suku bunga AS, pasokan minyak mentah dan perkembangan ekonomi China. Emas kemungkinan mendapat support di $1.108,50, level terendah 18 Agustus dan bertemu dengan resistance di $1.160,10, level tertinggi 23 Agustus. Sementara itu minyak mentah akan mendapat sukungan di area $45,32 dan bertemu resistensi kuat di $49,65.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*