Analisa Komprehensif Index, 25 November 2015

shadow

Financeroll – Saham Asia dibayangi aksi jual pada awal perdagangan Rabu karena investor menilai risiko geopolitik seputar ditembakjatuhnya jet tempur Rusia. Nikkei 225 turun 0,5 persen ke 19.815 saat pembukaan. Kospi futures dibuka mendatar di 247.50. Hang Seng futures dibuka di 22481, tidak jauh dari level penutupan sesi Selasa.

Jet tempur F-16 Turki menembak jatuh sebuah pesawat Su-24 Rusia dekat perbatasan Suriah pada hari Selasa. Otoritas militer Turki mengatakan jet tempur Rusia itu telah melanggar ruang udara negaranya dan telah mengabaikan beberapa peringatan yang disampaikan sebelum ditembak jatuh. Insiden tersebut menjadi salah satu bentrokan terbuka paling serius antara negara anggota NATO dan Rusia selama setengah abad.

Insiden tersebut bisa meningkatkan ketegangan antara Rusia dengan NATO namun Rusia tampaknya tidak ingin membawanya terlalu jauh karena saat ini ekonomi Rusia mulai berada di zona hijau setelah sanksi ekonomi berakhir. Apalagi Turki adalah pelanggan energi terbesar kedua Rusia.

Pun demikian ekskalasi bisa saja terjadi karena di saat yang sama, pada beberapa titik Rusia dan NATO selalu berseberangan, yang terbaru adalah soal konflik Suriah dan pemberantasan ISIS. Vladimir Putin pun telah menyatakan bahwa insiden penembakan tersebut bisa menimbulkan konsukuensi serius.

Pasar akan terus memantau perkembangan insiden tersebut. Untuk sementara ini bayangan meluasnya ketegangan tersebut masih akan menyelimuti pedagangan di bursa-bursa Asia. Dari Jepang BoJ Monetary Policy Meeting Minutes yang telah dirilis belum menimbulkan dampak yang besar pada Nikkei.

NIKKEI FUTURES

Nikkei futures dibuka di 19885 pagi ini dan masih diselimuti aura bearish pasca insiden Turki-Rusia. Untuk jangka pendek indeks ini masih berpotensi mengarah ke utara dengan posisinya yang stabil di atas moving average 12-day di 19705. Sejak indeks ini menembusnya pada 5 Oktober, moving average terus meopang laju naik indeks ini hingga sempat berada di 20035.

Peringatan bearish mulai timbul dari level psikologis 20000 yang berdekatan dengan salah satu level Fibonacci retracement di 19975. Tampak pada grafik harian indeks ini mengalami kesulitan untuk menembus zona resistance tersebut. Jadi untuk sementara waktu pergerakan intraday Nikkei futures terjebak di antara 19705 dan 20000. Selama keduanya bertahan, Nikke futures akan tetap sideways.

Support: 19705, 19595, 19390
Resistance: 19890, 20035, 20155

Saran Transaksi:
SELL di 19850, SL di 19950, TP di 19725

HSI FUTURES

HSI futures dibuka sedikit melemah di 22481. Pada grafik 4-jam indeks ini membentuk pola expanding triangle yang batasan atasnya di 23205 dan batasan bawahnya di 21530. Pada kerangka waktu yang lebih kecil, HSI futures tetap berada di dalam kisaran yang relatif sempit yaitu 22387 dan 22815.

Hari ini HSI futures berpeluang untuk menembus 22387 dengan target berikutnya di 22132. Namun sejauh ini tidak terlihat indikasi indeks ini akan turun lebih jauh atau turun dengan tenaga yang besar meskipun secara umum bursa Asia masih diselimuti kekhawatiran pasca insiden ditembakjatuhnya Su-24 militer Rusia.

Support: 22387, 22132, 22036
Resistance: 22750, 22815, 22985

Saran Transaksi:
SELL BREAKOUT di 22350, SL di 22450, TP di 22150

KOSPI FUTURES

KOSPI futures mulai tertekan pasca pembukaan di 247.50. Indeks ini terus bergerak mendekati support di 245.65. Sejauh ini tidak terlihat penurunan akan terjadi dalam kisaran yang besar karena sentimen bullish yang mulai terbentuk sejak 16 November masih cukup kuat.

Apalagi jika terbukti support tersebut terus bertahan, indeks ini bisa menanjak lagi. Memang level 50% Fibonacci retracement di 247.00 tampak membuat langkah naik indeks ini tersendat. Bagaimanapun peluang naik masih terjaga dan bisa membawa indeks ini menuju level 61,8% di 248.60, meskipun belum tentu tercapai hari ini.

Support: 245.65, 244.55, 242.75
Resistance: 247.75, 248.60, 250.20

Saran Transaksi:
BUY di 246.00, SL di 245.00, TP di 247.50 (hingga 248.50)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*