Analisa Komprehensif Forex,6 Mei 2016

  Konsistensi Recovery Dolar AS akan Diuji US Payroll Financeroll- Sesi transaksi zona waktu pasar Asia pada penghujung pekan ini diwarnai oleh anjloknya performa AUDUSD, setelah RBA Monetary policy Statement pada jam 08.30 WIB pagi hari ini, Jumat (06/05/2016) merilis risalahnya yang memuat gagasan inti bahwa pihak Bank Sentral Australia telah menurunkan proyeksi inflasinya. “Prediksi terbaru RBA adalah inflasi inti masih akan berada di bawah rentang target 2-3% hingga pertengahan tahun 2018, yang mendukung pandangan jauh kami bahwa suku bunga RBA akan dipangkas lagi menjadi 1.5%.” begitu catatan dari Capital Economics yang ditujukan pada client-nya (investing, 06/05/2016) Elaborasi agak panjang dipaparkan oleh RBA: “,,setelah prediksi sebelumnya bahwa inflasi inti akan menjadi 2.0% tahun ini dan sekitar 2.5% pada tahun depan, maka RBA telah menyimpulkan bahwa inflasi inti akan bertahan pada laju 1.5% pada kuartal kedua dan berada di bawah 2% pada sepanjang tahun depan. Dalih dari revisi menurun disebabkan oleh fakta bahwa inflasi inti anjlok jauh dari ekspektasi RBA pada kuartal pertama. Tetapi, RBA juga menyimpulkan bahwa pertumbuhan upah masih akan lebih rendah untuk periode lebih lama. Implikasinya bahwa kebijakan moneter diperlukan guna mendongkrak inflasi inti. Pemangkasan suku bunga Selasa (03/05/2016) kemarin sebesar 0.25% menjadi 1.75% mungkin akan diikuti dengan reduksi lainnya pada bulan Agustus” Di sisi lain, performa dolar AS nampak masih konsisten merajut grafik naik untuk ketiga hari transaksi terakhir. Pada Kamis (05/05/2016) kemarin, indeks dolar AS (USD) sebagai parameter kekuatan dolar AS atas 6 rival karensi utama lainnya, sukses menyapa level puncak 93.850 dan dipungkas pada level 93.710 dengan target terdekat berikutnya adalah …


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*