Analisa Komprehensif Forex, 18 September 2015

shadow

Financeroll – Mengutip dampak negatif dari pelemahan ekonomi global terhadap inflasi AS Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akhirnya mempertahankan suku bunga acuan antara 0% dan 0,25% pada saat selesainya pertemuan dua hari pada Jum’at dini hari tadi. Keputusan ini memicu sentimen negatif yang besar terhadap dolar. Hampir satu dekade telah berlalu sejak bank sentral AS telah lalu menaikkan suku jangka pendek. US Dollar Index, yang mengukur kekuatan greenback versus enam mata uang utama lainnya, jatuh ke level terendah dalam tiga minggu di 94,48, sebelum ditutup negatif pada 94,56, turun lebih dari 1%.

“Perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru dapat menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan ke bawah lebih lanjut tentang inflasi dalam waktu dekat,” kata FOMC dalam sebuah pernyataan. Mengadopsi sikap yang relatif dovish, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan bank sentral AS akan mulai normalisasi kebijakan moneter saat itu telah melihat “perbaikan lebih lanjut di pasar tenaga kerja” dan inflasi bergerak menuju yang ditargetkan sebesar 2 %. Yellen juga mencatat bahwa penurunan harga energi dan harga impor yang besar harus menghilang dalam waktu dekat sehingga inflasi jangka panjang bisa bergerak kembali menuju target inflasi jangka panjang. Namun, The Fed menurunkan perkiraan median inflasi tersebut ke 0,3% untuk akhir 2015, juga menurunkan ekspektasi inflasi untuk akhir tahun depan menjadi 1,7%. The Fed sekarang memperkirakan bahwa inflasi tidak akan mencapai target 2,0% sampai tahun 2018.

The Fed juga menurunkan perkiraan median untuk tingkat fed funds untuk akhir tahun menjadi 0,4%, dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,6%. Suku bunga jangka pendek yang diterapkan pada beberapa instumen seperti utang bagi pemegang kartu kredit mengacu pada patokan fed funds, yang digunakan oleh bank untuk memberikan pinjaman overnight loan kepada lembaga lain. The Fed juga menurunkan perkiraan untuk tahun 2016 di 1,7% dan 1,9% untuk tahun 2017.

Selain itu, The Fed mengatakan empat anggotanya tidak melihat potensi atau perlunya kenaikan suku bunga pada tahun 2015, bertambah dari dua suara voting anggota bulan Juni. Salah satu anggota FOMC, Presiden Richmond Fed Jeffrey Lacker, berbeda pendapat, merekomendasikan kenaikan suku bunga 0,25% pada pertemuan kemarin.

Dengan keputusan FOMC tersebut, EURUSD melonjak di atas $1,14, mencapai level penutupan tertinggi di bulan September. Pair ini bergerak dengan level terendah $1,1285 dan tertinggi $1,1439, sebelum berakhir positif di $1,1432, naik $0,0141 atau 1,27% pada sesi tersebut. Euro terakhir ditutup di atas $1,14 pada tanggal 25 Agustus, satu hari setelah melonjak lebih dari 2% di tengah sell-off besar di pasar ekuitas global. Selama satu bulan terakhir perdagangan, terhadap dolar AS euro telah naik hampir 3%. EURUSD memiliki support di $1,1130, level terendah 9 September dan bertemu dengan resistance di $1,1713, level tertinggi dari sesi 24 Agustus.

Meskipun kemarin menguat terhadap dolar, pagi ini yen sedikit lemah di Asia setelah Federal Reserve memutuskan untuk tidak merubah kebijakan moneter dalam menghadapi gejolak ekonomi global. USDJPY masih bergerak sideways pada ¥119,67 dan ¥120,40. Untuk jangka pendek USDJPY masih cenderung berkonsolidasi. Beberapa anggota dewan Bank of Japan mengatakan belanja pemerintah yang lebih tinggi adalah variabel kunci dalam mengangkat ekspektasi harga, menurut risalah dari pertemuan Agustus yang dirilis pada hari ini. Tercatat kategori pekerjaan tertentu membutuhkan upah yang lebih tinggi, di sisi lain perlambatan ekonomi Cina telah membebani ekspor dan menjadi hambatan pada prospek ekonomi. Bank sentral Jepang juga mengatakan harga minyak yang terus lemah memiliki efek yang kuat pada target inflasi. Dalam review terbaru nya, BoJ terus menjaga kebijakan yang mantap dan program pembelian aset di ¥80 triliun per tahun.

Sementara itu kebijakan moneter dan pelemahan dolar Australia telah membantu ekonomi Australia, demikian kata Gubernut Glenn Stevens Reserve Bank of Australia di Jumat pagi. Stevens membuat pernyataan dalam komentar sebelum berbicara dihadapan Komisi Ekonomi DPR Australia. Dia menambahkan bahwa Cina tetap menjadi tanda tanya karena ekonominya terus moderat dan prospek ekonomi global masih kompleks. AUDUSD melonjak ke A$0.7275 setelah keputusan FOMC dan bagi ini diperdagangkan di A$0.7190.

Hari ini perdagangan forex masih akan tetap diwarnai sentimen negatif terhadap dolar. Dari jadwal ekonomi tidak terpantau data signifikan yang bisa merubah sentimen ini. Para investor dan pedagang di Eropa juga masih cenderung untuk menyikapi keputusan FOMC tersebut dengan sentimen yang sama. Dolar masih akan cenderung tertekan meskipun terbatas.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*