Analisa Komprehensif Forex, 16 Juni 2016

Financeroll –  Dolar AS masih dalam ritme bearish terhadap rival-rival utamnya kecuali dolar Australia. Di sesi Rabu dolar jatuh setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah, seperti yang diharapkan pasar, dan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dan berikutnya, menunjukkan Fed akan kurang agresif dalam pengetatan kebijakan setelah 2016. The Fed memberikan sinyal masih berencana untuk dua kenaikan pada  tahun ini dengan mengharapkan pasar pekerjaan AS menguat, namun pasar berjangka percaya sebaliknya. Dalam konferensi pers di akhir pertemuan dua-hari FOMC tersebut, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan bawah salah satu alasan untuk menjaga suku bunga AS stabil adalah ketidakpastian seputar referendum mendatang untuk menentukan apakah Inggris akan meninggalkan Uni Eropa. Maka secara otomatis kini fokus pasar hampir sepenuhnya beralih kepada Brexit dan potensi yang menyertainya. Dampak awal dari Brexit adalah euro menjadi negatif karena kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan dan integritas Uni Eropa akan berkurang. EURUSD masih beranjak naik hingga 1,1290 sebelum siang ini turun ke 1,1265. Jika Brexit terjadi maka GBPUSD juga akan kembali tertekan, kini GBPUSD diperdagangkan di  1,4150. Hari ini pengumuman SNB dan BoE serta data-data penting AS juga akan terus disoroti pasar. Sementara itu franc Swiss berusaha untuk terus menekan dolar namun pasar masih tampak ragu menjelang agenda SNB sore ini. USDCHF berpindah tangan di 0,9605. Terhadap yen dolar AS juga mengalami pelemahan yang besar hingga USDJPY memasuki zona harga dua tahun lalu. USDJPY diperdagangkan di 104,00 setelah BoJ memutuskan untuk menunda kelanjutan program pelonggaran moneter. Hari ini dolar Australia merosot meskipun rilis laporan pekerjaan Australia optimis. AUDUSD turun 0,27% ke 0,7388. …


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*