Analisa Komprehensif Forex, 15 September 2015

shadow

  • Dolar hanya menguat tipis di sesi Senin
  • Pedagang yen tunggu pertemuan BoJ
  • Abbot Lengser, Bantu Aussie Naik
  • Analisa teknikal hari ini

Dolar hanya menguat tipis di sesi Senin

Financeroll – Dolar hanya menguat tipis terhadap terhadap mata uang utama lainnya dalam perdagangan yang sepi pada hari Senin karena investor tetap fokus pada pernyataan kebijakan Federal Reserve yang akan diumumkan pada hari Kamis waktu Amerika Serikat (Jum’at dini hari waktu Indonesia). Sentimen terhadap greenback tetap rentan di tengah kekhawatiran laporan ekonomi AS yang variatif dan volatilitas yang berkembang baru-baru ini di pasar keuangan global akan memaksa bank sentral AS untuk menahan diri dari menaikan suku bunga pada pertemuan FOMC.

Data Jumat menunjukkan bahwa indeks sentimen konsumen University of Michigan jatuh ke 85,7 dari 91,9 pada bulan Juli, dibandingkan dengan perkiraan 91,2. Secara terpisah, Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa indeks harga produsen mendatar bulan lalu setelah kenaikan 0,2% pada bulan Juli. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan bahwa kenaikan suku bunga tergantung data tetapi dia juga telah mengindikasikan berharap untuk memulai menaikkan suku sebelum akhir tahun.

Terhadap euro, dolar menguat dengan EURUSD turun 0,39% di $1,1293. Sebelumnya data menunjukkan bahwa produksi industri zona euro naik 0,6% pada bulan Juli, mengalahkan ekspektasi untuk uptick 0,3%. Produksi industri turun 0,3% pada bulan Juni, turun dari angka yang direvisi sebelumnya yakni 0,4%. Secara tahunan, produksi industri kawasan itu meningkat 1,9% di bulan Juli, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 0,6%.

Pedagang yen tunggu pertemuan BoJ

Dolar menurun terhadap yen dengan USDJPY turun 0,45% di ¥120,07. Yen menunggu pertemuan kebijakan bank sentral Jepang sebagai katalis. Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan kecepatan pelonggaran moneter pada pertemuan hari ini, namun data ekonomi yang lemah selama beberapa minggu terakhir telah meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral itu dapat bertindak untuk mendorong pertumbuhan. Meskipun pelonggaran lebih lanjut tidak benar-benar diharapkan, mungkin ada sejumlah kecil orang yang memiliki harapan akan ada pelonggaran kejutan hari ini. Yen bisa menguat singkat jika tidak ada perubahan kebijakan. Tapi pada saat yang sama, penguatan yen akan terbatas karena banyak investor berpikir BoJ akan melonggarkan kebijakan lagi di masa depan.

Dolar dilaporkan menguat terhadap pound Inggris dan franc Swiss, dengan GBPUSD turun 0,29% ke $1,5381 dan dengan USDCHF naik 0,31% ke Fr 0,9716. Data sebelumnya menunjukkan bahwa penjualan ritel Swiss turun 0,1% pada bulan Juli, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 1,5%, setelah tergelincir 0,9%  di bulan sebelumnya. Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa indeks harga produsen Swiss turun 0,7% bulan lalu, lebih dari penurunan 0,4% yang diperkirakan para ekonom, setelah penurunan 0,3% pada bulan Juli.

Abbot Lengser, Bantu Aussie Naik

Dolar Australia justru lebih kuat terhadap dolar AS, dengan AUDUSD naik 0,59% ke A$0,7132, sementara NZDUSD tetap stabil di NZ$0,6318. Dolar Australia naik ke level tertinggi dua minggu pada Selasa pagi setelah partai yang berkuasa di negara itu menggulingkan perdana menteri Tony Abbott yang kepemimpinannya semakin tidak populer. Malcolm Turnbull, multi-jutawan mantan pengusaha bidang teknologi, dijadwalkan akan dilantik sebagai perdana menteri Australia pada Selasa.

Dari paparan di atas bisa terlihat saat ini pasar masih meragukan kebijakan kenaikan suku bunga fed funds. Dengan kata lain hingga pengumuman tersebut dirilis, dolar AS akan selalu dibayangi tekanan, jika terjadi penguatan tetap akan terbatas. Sementara itu peluang untuk performa yang terbaik hari ini tetap dimiliki dolar Australia dimana pasar tampak menyambut positif Turnbull sebagai perdana menteri Autralia yang baru.

Pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) juga akan menjadi perhatian para pedagang. RBA tampaknya akan tetap mempertahankan suku bunga di 2,0% dan tidak memiliki perubahan kebijakan yang berarti. Data inflasi (CPI) Inggris, German ZEW Sentiment dari Jerman dan Core Retail Sales dari AS akan menjadi agenda penting lainnya hari ini. Perdagangan forex berpeluang untuk aktif hari ini. Sejumlah mata uang masih akan cenderung menguat terhadap dolar AS.

Analisa teknikal hari ini

EURUSD


Di sesi Senin EURUSD Sempat melonjak ke 1.1371, nyaris menyentuh level 50% Fibonacci retracement di 1.1398. Namun pair ini harus berakhir negatif di 1.1314, di bawah level 38,2% di 1.1323 dan menjadi indikasi area tersebut masih menjadi wilayah resistensi yang kuat meskipun sempat terjadi overshot.

Hari ini sejumlah agenda ekonomi penting akan menghiasi perdagangan forex. EURUSD masih berpeluang untuk turun lagi dengan target di 1.1250, sebuah support kuat pada grafik 4-jam yang bisa menjadi pijakan untuk rebound. Hari ini juga akan menjadi penentu apakah level 38,2% Fibonacci retracement masih bertahan atau tidak. Namun harus tetap diingat bahwa pergerakan naik EURUSD dari 1.1085 hingga 1.1371 hanyalah bagian dari koreksi terhadap trend turun yang sebelumnya terjadi dari 1.1713 hingga 1.1085.

Support: 1.1260, 1.1195, 1.1130
Resistance: 1.1325, 1.1398, 1.1436

Saran Transaksi:
SELL di 1.1320, SL di 1.1370, TP di 1.1265

 USDJPY

Pola pergerakan jangka pendek USDJPY masih tetap membentuk segitiga yang pagi ini batasan atasnya di 121.20 dan batasan bawahnya di 118.88. Pada grafik intraday, menjelang penutupan sesi Senin mulai terjadi pergerakan naik hingga pagi ini mencapai 120.63.

Namun pergerakan naik tersebut tampak terbatas karena bagaimanapun juga pasar masih menunggu sejumlah data penting hari ini. Jika zona resistance intraday di 120.70 tetap bertahan, USDJPY masih potensial untuk turun lagi untuk menguji support intraday di 119.80.

Support: 119.80, 119.25, 118.88
Resistance: 120.70, 121.20, 121.77

Saran Transaksi:
SELL di 120.50, SL di 121.00, TP di 118.90

GBPUSD

GBPUSD kembali berakhir negatif di sesi Senin. Namun pada grafik 4-jam, pair ini masih berusaha untuk mempertahankan kecenderungan ke arah atas dengan bertahan di atas support dinamis yang beberapa kali diuji dan tetap bertahan, pagi ini berada di 1.5390.

Menjelang sejumlah data penting dari Inggris, Jerman dan AS, GBPUSD cenderung untuk sideways dengan potensi kisaran 1.5390 hingga 1.5475. Zona resistensi yang lebih kuat adalah level 50% Fibonacci retracement di 1.5488 yang potensial untuk tetap bertahan meskipun sejumlah data penting dirilis.

Support: 1.5390, 1.5337, 1.5282
Resistance: 1.5432, 1.5475/88, 1.5533

Saran Transaksi:
BUY di 1.5400, SL di 1.5350, TP di 1.5475

AUDUSD

Didukung sentimen positif pergantian perdana menteri Australia, AUDUSD berhasil melonjak ke 0.7165. Lonjakan tersebut mendekati sebuah resistance penting jangka menengah yaitu trend line menurun yang pagi ini berada di 0.7170.

Setelah pertemua RBA,  trend naik mulai berbalik turun, sangat mungkin untuk segera menguji support di 0.7105, salah satu support penting yang menopang trend naik yang berawal dari 0.9608. AUDUSD masih berpeluang naik setidaknya untuk benar-benar menyentuh trend line tersebut. Sejumlah data penting sore dan malam nanti akan menjadi penentu apakah trend bullish pair ini masih kuat atau tidak.

Support: 0.7105, 0.7063, 0.7000
Resistance: 0.7135, 0.7170, 0.7212

Saran Transaksi:
BUY di 0.7105, SL di 0.7055, TP di 0.7170

USDCHF


Hingga pagi ini USDCHF masih treus berusaha untuk mengarah ke selatan. Meskipun masih sangat mendatar, pair ini tetap bergerak di bawah level 23,6% Fibonacci retracement di 0.9689. Indikasi ke arah bawah juga tetap ditunjukkan oleh kedua moving average pada grafik 15-menit hingga 4-jam.

Support intraday di 0.9667 masih bertahan namun support ini bukan support kuat dan bisa dengan mudah ditembus saat volume perdagangan meningkat. Target turun berikutnya adalah level 38,2% Fibonacci retracement di 0.9608, support yang potensial untuk menghasilkan rebound.

Support: 0.9667, 0.9608, 0.9568
Resistance: 0.9710, 0.9740, 0.9785

Saran Transaksi:
SELL di 0.9690, SL di 0.9740, TP di 0.9610


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*