- Dolar hanya menguat tipis, penutupan mingguan tetap negatif
- Fischer satu visi dengan Yellen tentang suku bunga AS
- Analisa teknikal hari ini
Dolar hanya menguat tipis, penutupan mingguan tetap negatif
Financeroll – Selain yen Jepang, mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu semua mata uang utama rival dolar AS berada di posisi positif. Dolar AS hanya mampu menguat tipis menjelang akhir sesi Jum’at. Terhadap dolar Australia yang terus melakukan reli selama delapan hari, dolar AS bisa menguat tipis setelah Stanley Fischer, Wakil Ketua Federal Reserve, ikut menggembar-gemborkan potensi kenaikan suku bunga AS pada akhir tahun ini. AUDUSD diperdagangkan pada AS$0,7319, turun 0,32%, sedangkan USDJPY berpindah tangan pada 120,25 yen, naik 0,03%.
Aussie turun tipis dan mata uang negara-negara di ASia sedikit tergelincir setelah Fischer membuat komentar pada pertemuan Dana Moneter Internasional di Peru pada akhir pekan lalu. Fischer mengatakan bahwa sementara ini ekonomi AS mungkin cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga pada akhir 2015. Para pembuat kebijakan The Fed sedang memantau kondisi sektor tenaga kerja dan situasi internasional saat mereka memikirkan kapan harus menaikkan suku bunga. Perlambatan ekonomi China dan dampak potensialnya di seluruh dunia menjadi salah satu catatan bagi The Fed pada pertemuan terakhir mereka di bulan September.
Fischer satu visi dengan Yellen tentang suku bunga AS
Fischer sependapat dengan pejabat The Fed lainnya, termasuk Ketua The Fed, Janet Yellen, dalam meningkatkan prospek pengetatan kebijakan pada akhir tahun ini. Demikian pula dengan Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart yang mengatakan bahwa dia masih mengantisipasi menaikkan suku pada tahun 2015. Meskipun retorika, para pelaku pasar menempatkan peluang dari peningkatan suku bunga fed funds tahun ini di bawah 40 persen, setelah data Nonfarm Payrolls yang lebih lemah dari perkiraan memicu kekhawatiran pemulihan pasar tenaga kerja di AS. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,01% ke 94,92.
Pada minggu ini, investor akan memantau data penjualan ritel AS di hari Rabu dan data harga konsumen untuk dijadikan indikator pada kekuatan belanja konsumen. Pada hari Senin, pasar di Jepang akan ditutup untuk hari libur nasional bersama dengan pasar AS dan Kanada. Kemungkinan besar hari ini akan terjadi pergerakan sideaways pada perdagangan forex.
Analisa teknikal hari ini
EURUSD
EURUSD mengakhiri sesi hari Jum’at dan sesi pekan lalu di zona hijau, di 1.1353. Pada grafik harian terlihat EURUSD juga telah berhasil menembus trend line menurun yang hari ini berada di 1.1265, berhimpitan dengan salah satu moving average pada grafik tersebut dan menjadikan area itu sebagai salah satu support penting jangka pendek.
EURUSD masih tampak berusaha mempertahankan pergerakan ke atas meskipun sejak sesi Jum’at zona resistensi 1.1373 telah membuat pergerakan naik pair ini tersendat. Mengingat beberapa pasar libur hari ini, EURUSD berpeluang untuk sideways di antara 1.1325 hingga 1.1385 hingga penutupan sesi hari ini.
Support: 1.1325, 1.1280/65, 1.1210
Resistance: 1.1373, 1.1422, 1.1458
Saran Transaksi (Counter Trend):
SELL di 1.1370, SL di 1.1400, 1.1330
USDJPY
Dengan berakhirnya sesi pekan lalu, kini USDJPY memasuki pekan ke-7 pergerakan sideways di dalam pola segitiga yang hari ini batasan atasnya di 121.00, masih berhimpitan dengan salah satu moving average kuat pada grafik harian, dan batasan bawahnya di 118.75.
Pada grafik 4-jam dan 1-jam juag tidak terlihat potensi arah trend yang pasti. Jadi untuk hari ini USDJPY masih akan tetap sideways. Potensi kisaran pergerakan intraday adalah 119.60 hingga 120.55.
Support: 120.00, 119.60, 119.15
Resistance: 120.23, 120.55, 121.00
Saran Transaksi:
BUY di 120.10, SL di 119.80, TP di 120.50
GBPUSD
Dua resistance kuat pada grafik harian di zona 1.5380 terus menghalangi upaya naik GBPUSD. Meskipun untuk penutupan mingguan bisa berakhir positif, kombinasi dua resistance berupa moving average pada grafik harian serta level 50% Fibonacci retracement telah membuat GBPUSD berbalik ke selatan.
Jika hingga pertengahan hari ini GBPUSD gagal untuk mengatasi zona 1.5330, potensi ke arah bawah bisa semakin besar dengan target di area 1.5270, sebuah support kuat pada grafik 4-jam yang bisa membantu terjadinya rebound yang signifikan. Selanjutnya GBPUSD potensial untuk sideways.
Support: 1.5300, 1.5265, 1.5225
Resistance: 1.5325, 1.5380, 1.5430
Saran Transaksi:
SELL di 1.5330, SL di 1.5365, TP di 1.5275
USDCHF
Hingga pagi ini USDCHF stabil bergerak menurun di dalam channel yang saat ini batasan atasnya di 0.9742 dan batasan bawahnya di 0.9575. Potensi ke arah bawah masih terlihat meskipun kelak batasan bawah channel tresebut akan kembali menghalangi penguatan franc terhadap dolar.
Pagi ini posisi resistance dinamis yang kuat berada di 0.9637. Dengan kondisi pasar yang sepi dari data atau berita penting, resistance tersebut bisa tetap menjaga trend turun USDCHF. Selanjutnya USDCHF akan sideways di antara support (batasan bawah channel) dan resistance tersebut.
Support: 0.9605, 0.9575, 0.9550
Resistance: 0.9637, 0.9686, 0.9700
Saran Transaksi:
SELL di 0.9635, SL di 0.9670, TP di 0.9580
AUDUSD
AUDUSD kembali melangkah naik pagi ini dan kini telah mencapai 0.7344, memasuki area harga 21 Agustus. Potensi bullish masih terlihat jelas pada grafik mingguan saat AUDUSD berakhir positif di 0.7327, hari ke-8 penutupan positif secara berturut-turut. Meskipun pergerakan naik tersebut adalah bagian dari koreksi terhadap pergerakan turun dari 0.8162 hingga 1.6908, potensi naik masih besar hingga zona resistance tertentu terbukti mampu menghalanginya.
Kini dengan dukungan dari support intraday di 0.7320 dan 0.7275, AUDUSD bisa segera menguji resistance berupa level 38,2% Fibonacci retracement di 0.7385 yang menjadi target koreksi kedua terhadap trend turun jangka menengah tersebut. Area resistance itu potensial untuk membuat perjalanan AUDUSD tersendat.
Support: 0.7320, 0.7275, 0.7235
Resistance: 0.7385, 0.7439, 0.7496
Saran Transaksi:
BUY di 0.7330, SL di 0.7300, TP di 0.7385
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind