Analis Optimistis IHSG Tembus 5.500 pada 2016, Ini Alasannya

Jum’at, 22 Januari 2016 | 11:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (dua kiri), dan Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) saat membuka perdagangan saham tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 4 Januari 2016. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4.593,0 pada 30 Desember 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan mengatakan cukup optimistis indeks harga saham gabungan dapat menyentuh level tertinggi 5.500 pada 2016, meski pada semester awal IHSG masih bermain di kisaran 4.000.

Keyakinan Haryajid didasarkan pada program pemerintah yang sedang menggenjot proyek infrastruktur. “Yang kami lihat itu bisa saja infrastruktur, yakni dengan program pemerintah yang membangun infrastruktur sampai Rp 5.000 triliun hingga lima tahun ke depan. Ini memang akan menjadi lokomotif yang positif,” ucap Haryajid di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 22 Januari 2016.

Menurut Haryajid, bila direspons dengan baik oleh stakeholder, hal itu dapat memberikan sentimen positif untuk membuat IHSG rebound. “Kalau saya optimis mencapai 5.500, karena program pemerintah ini banyak yang bagus, yang baru dijalankan. Kalau banyak effort-nya, banyak respons positif, kepercayaan asing pulih, kepercayaan masyarakat pulih, maka akan kembali ke market.”

Namun, tutur Haryajid, tak hanya IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga harus diperhatikan. Sebab, jika nilai tukar dolar menguat terhadap mata uang lain, termasuk rupiah, ini akan menjadi sandungan terhadap laju IHSG. “Nilai tukar rupiah juga harus dijaga benar-benar,” katanya.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*