Analis: Harga minyak akan menguji level US$ 60

SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia anjlok ke bawah level US$ 65 per barel pada transaksi hari ini (1/12). Bahkan penurunan yang tajam ini menyebabkan harga minyak menyentuh level terendah sejak Juli 2009 lalu.

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Januari turun sebesar US$ 2,05 atau 3,1% menjadi US$ 64,10 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 14.33 waktu Singapura, harga kontrak yang sama berada di level US$ 64,66 sebarel.

Jika dikalkulasikan, harga minyak sudah anjlok 18% di sepanjang November lalu. Sedangkan di sepanjang tahun ini penurunan harga minyak turun 34%.

Harga minyak tertekan akibat spekulasi bahwa harga minyak masih akan terus melorot sebelum OPEC menentukan langkah memangkas  produksi. Di sisi lain, permintaan minyak dunia juga semakin melambat.

Pada pekan lalu, OPEC menolak usulan dari sejumlah anggota termasuk Venezuela, Iran dan Irak untuk mengurangi target produksi mereka dari 30 juta barel per hari di Vienna.

“Cukup jelas bahwa terjadi perang produksi minyak dan yang paling kuat dialah yang bertahan. Dalam jangka pendek, harga minyak WTI menguji level US$ 60,” jelas Phil Flynn, senior market analyst Price Futures Group di Chicago.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*