Analis Harap Harga Emas Tetap Rendah Pada Kuartal 2 2014

Harga emas diharapkan tetap berada pada level lemah dalam tiga bulan ke depan akibat faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi dan kurangnya bullish harga momentum.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, menunjukkan bahwa kuartal kedua biasanya adalah waktu yang tepat untuk membeli emas. Namun di tahun ini para pedagang bisa lebih sensitif terhadap peningkatan kelemahan harga emas dalam tiga bulan ke depan.

Setelah “bencana” di tahun 2013, pasar emaslangsung memulai tahun ini dengan catatan harga yang relatif kuat. Pada satu titik selama kuartal pertama, harga emas berjangka menunjukkan kenaikan lebih dari 14 persen, karena harga awal tahun berada di posisi USD 1.204,50 per ounce dan mencapai tingkat selama tujuh bulan terakhir di posisi USD 1.379 per ounce.

Hansen menambahkan, aksi jual yang terjadi tahun lalu juga akan membebani sentimen investor. Dalam waktu kurang dari dua minggu, akan ada periode yang tidak biasa untuk pasar emas.

Pada tanggal 15 April 2013, harga logam berwarna kuning itu mencatat penurunan harian terbesar dalam 30 tahun terakhir hingga lebih dari 8,5 persen dari USD 1.487,40 per ounce menjadi USD 1.360,60.

“Jika Anda melihat kuartal pertama keseluruhan, secara historis di kuartal kedua harga emas akan memasuki periode rendah. Bahkan ketika pasar bullish, ada beberapa koreksi bulanan pada bulan April, Mei, dan Juni. Kami memiliki proyeksi harga yang baik untuk terbalik pada bulan Maret,” kata hansen.

Jessica Fung, analis komoditas dari BMO Capital Markets, mengatakan, meskipun pola musiman tidak menunjukkan penurunan harga emas selama tiga bulan ke depan, namun itu tidak akan menjadi tren baik ke depannya. Meskipun begitu, ia mengharapkan harga untuk terus menurun dan ia ingin ada aksi jual yang besar di periode tersebut.

Fung menambahkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan aksi jual tajam di tahun lalu adalah adanya kekhawatiran bahwa Siprus harus menjual cadangan emas untuk mendukung ekonominya yang goyah, meningkatnya perkiraan penurunan stimulus Federal Reserve (The Fed), pergeseran sentimen dari Goldman Sachs, dan pengenalan peraturan pembatasan impor emas di India.

“Kami masih berpikir bahwa harga emas bisa bergerak lebih rendah dalam beberapa bulan ke depan. Tidak ada alasan untuk naiknya harga emas, dan tidak ada alasan yang nyata kalau harga emas akan menurun tajam,” tandas Fung.

Meskipun beberapa analis mengharapkan harga menurun selama beberapa bulan ke depan, namun mereka setuju bahwa hal terpenting adalah naiknya permintaan untuk logam fisik, yang selama setahun terakhir terus mendominasi pasar karena harganya yang turun.

Menurut laporan yang ada, permintaan telah menurun drastis selama beberapa bulan terakhir karena harga naik dari posisi terendah tahun lalu.

Bernard Dahdah, analis logam mulia dari Natixis, mengatakan bahwa permintaan emas fisik terus naik secara signifikan, harga emas harus drop tiba-tiba melalui sebuah kebijakan. Dia menambahkan, investor mungkin akan menjauh jika ada penurunan bertahap dan akan menunggu sinyal bahwa harga akan berada di level terendah sebelum melompat kembali.

(Rizki/journalist/VM/VBN-Kitco)

Editor : Jul Allens

image : Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*