JAKARTA. Rupiah terus melanjutkan penguatannya. Terutama karena pasar global masih dipengaruhi oleh sentimen negatif serta terjaganya arus dana asing yang masuk ke pasar saham dan keuangan domestik.
Di pasar spot, Kamis (10/3) nilai tukar rupiah terangkat 0,80% ke level Rp 13.052 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah justru tergerus 0,16% di level Rp 13.149 per dollar AS.
Menurut penuturan Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka penguatan rupiah lebih disebabkan oleh rontoknya kekuatan USD di pasar global.
Saat ini pesimisme membalut kepercayaan pasar akan USD. Imbasnya, ini menguntungkan mata uang yang berlawanan dengan the greenback.
Apalagi sokongan indikator ekonomi bagi USD tengah sepi. “Pelaku pasar fokus menanti FOMC pertengahan pekan depan itu yang menguntungkan rupiah,” kata Tonny.
Selama itu berlangsung, arus dana asing yang masuk ke pasar tanah air masih terus tergenjot. Hal ini pun jadi sokongan positif bagi rupiah.
“Meski indeks saham koreksi, rupiah tetap kokoh karena faktor eksternal jauh lebih besar pengaruhnya,” tutur Tonny.
—
Distribusi: Kontan Online
Speak Your Mind