Ambruknya Dollar AS Sesi Eropa Semakin Parah

Ambruknya dollar AS pasca konferensi pers perdana Presiden AS Donald Trump yang mengecewakan pasar semakin parah hingga perdagangan sesi Eropa hari Kamis (12/01). Dollar AS terperosok jauh ke posisi terburuk dalam 20 hari perdagangan menimbang kekecewaan pasar terhadap janji kampanye Donald Trump untuk kondisi ekonomi Amerika lebih baik.

Presiden AS terpilih Donald Trump gagal memberikan kepada pasar global penjabaran lebih lanjut   kebijakan ekonomi yang dijanjikan kepada publik untuk peningkatan belanja fiskal dan inflasi serta lapangan kerja yang besar.  Dollar AS yang menerima tenaga kuat dari janji-janji kampanye tersebut pasca pilpres hingga melesat ke posisi tertinggi 14 tahun langsung mendelep setelah pidato Trump semalam.

Lihat: Presiden Donald Trump Kecewakan Dollar AS

Terhadap kondisi dollar AS yang suram ini, rival utamanya yang ambil keuntungan banyak yaitu yen Jepang, euro dan aussie. Moment ini membuat yen Jepang dan euro naik ke posisi tertinggi dalam 24 hari perdagangan lalu  aussie naik ke puncak tertinggi dalam 20 hari perdagangan.

Pada sesi Amerika malam nanti terdapat sentimen negatif yang dapat menekan dollar lebih dalam yaitu data unemployment claims pekan lalu. Data ini diperkirakan akan lebih meningkat dari periode sebelumnya. Setelah itu terdapat beberapa pidato pejabat FOMC yang kemungkinan dapat memberikan bantuan nafas bagi dollar seperti pidato Charles Evans dan Patrick Harker. Untuk schedule pidato Janet Yellen, pada malam ini tidak memberikan arahan kebijakan moneter.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada   perdagangan sesi Eropa anjlok  ke posisi 100.80 setelah perdagangan sesi Asia pagi   dibuka pada posisi 101.72. Namun kini indeks dollar berusaha naik di kisaran 101.00.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*