Amankan Rupiah, BI Rate Disarankan Naik Bulan Depan

Jakarta -Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan kembali perkasa terhadap hampir semua mata uang di dunia, termasuk rupiah. Sebab, ada kemungkinan suku bunga acuan AS akan dinaikkan Federal Reserve (The Fed) bulan depan.

Agar rupiah tidak melemah terlalu dalam, langkah Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemaren sudah tepat. Namun bila benar The Fed realisasikan kebijakannya, maka BI juga harus menyesuaikan.

“Dugaan saya besar kemungkinan BI rate akan disesuaikan ketika The Fed akan menaikan suku bunga. Paling tidak shorterm agar capital outflow tidak terlalu besar keluar,” ungkap Rektor Paramadina Firmanzah dalam acara Outlook Ekonomi dan Pasar Modal 2016 di JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (19/11/2015)

Firmanzah menyampaikan, kenaikan suku bunga akan berlangsung bertahap sampai kepada titik yang dianggap cocok dengan kondisi AS. Maka dari itu ketidakpastian masih akan berjalan seiring dengan waktu kenaikan suku bunga. Normlisasi BI rate pun makin sulit diprediksi.

“Saya tidak tahu. nanti akan dilihat, normalisasi ke 7,5% berapa lama. tentu melihat portfolio dalam beberapa bulan setelahnya,” jelasnya.

Roy Sembel, Pengamat Pasar Modal menambahkan langkah BI untuk menahan suku bunga acauan sekarang sudah tepat. Sebab masih ada ketidakpastian yang akan timbul. Untuk kredit perbankan, sebenarnya lebih kepada efisiensi perbankan.

“Untuk BI rate bagi sektor riil tidak terlalu berpengaruh. Yang penting efisiensi sektor perbankan supaya kredit investasi bisa turun. Kalau bisa diefisienkan ini kan ada dana untuk menurunkan bunga kredit,” kata Roy.

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*