Aksi taking profit ganjal harga CPO

JAKARTA. Setelah melambung ke level harga enam bulan tertinggi pada penutupan Kamis (8/1) lalu, kini harga minyak sawit harus merosot. Penyebabnya impor dari India, sebagai konsumen terbesar CPO, diprediksi akan menurun.

Mengutip Bloomberg, Jumat (9/1), pukul 16.15 WIB, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk pengiriman Maret 2015 di Malaysia Derivative Exchange turun 0,68% dibandingkan hari sebelumnya menjadi RM 2.353 per metrik ton (MT). Begitupun, sepekan terakhir harga CPO sudah naik 3,1%.

Menurut Sandeep Bajoria, CEO Sunvin Group, stok CPO di pelabuhan dan pengiriman yang dijadwalkan mencapai 2 juta ton di awal 2015. Jumlah ini merupakan stok tertinggi yang pernah ada.

“Impor saat ini sangat berat dilakukan oleh India karena adanya akumulasi stok. Konsumsi saat ini tidak akan mampu mengimbangi fase impor yang tinggi,” kata Pradip Desai, Managing Director Plamtrade Service Pvt, di Mumbai, lewat Bloomberg Jumat (9/1).

Namun menurut Analis MNC Securities Dian Agustina, penurunan harga CPO lebih dikarenakan adanya aksi taking profit yang dilakukan oleh pelaku pasar. Aksi ini diambil setelah pada hari sebelumnya CPO ditutup di level harga tertinggi.

Akibat dari banjir yang melanda Malaysia beberapa pekan lalu, pasokan stok CPO pun terganggu. Hal ini menjadi sentimen positif naiknya harga CPO dalam waktu yang panjang. Kenaikan harga CPO yang terjadi dalam sepekan ini cukup signifikan. “Gain yang didapat oleh investor sudah cukup,” tambah Dian.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*