Aksi Profit Taking Bayangi IHSG Yang Mengejar Resistance

Pergerakan IHSG untuk pekan lalu berada dalam tren penguatan, terpantau selama satu minggu kebelakang IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 1.23% ke level 4898.138, sementara itu untuk saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, juga mencatatkan kenaikan sebesar 1.39% pada level 827,169.

Dari sisi sektoral, penguatan IHSG masih ditopang oleh semua sektor yang mengalami penguatan dan penguatan tersebut dipimpin oleh sektor pertambangan dan sektor industri dasar yang mengalami penguatan masing-masing sebesar 3.42% dan 2.86%. Sedangkan satu-satunya sektor yang mengalami pelemahan adalah sektor perdagangan dan jasa yang terpantau turun sebesar 0.22%.

Sepanjang perdagangan minggu lalu memiliki transaksi perdagangan yang cukup signifikan, tercatat sebanyak 21 miliar saham diperdagangkan senilai 24 triliun rupiah dengan intensitas transaksi sebanyak 921.629 kali. Aksi investor asing juga tak kalah penting, dengan mencatatkan net buy saham sebesar hampir 52 juta saham dengan nilai 1.2 triliun rupiah.

Sementara itu, untuk perdagangan IHSG minggu ini, diperkirakan IHSG masih ada pada laju tren penguatan didukung data-data ekonomi lokal dan masih adanya net buy asing yang diikuti dengan kembali terapresiasinya nilai tukar rupiah sehingga memberikan angin segar pada IHSG.

Selain itu, penguatan IHSG akan terdorong oleh faktor psikologis yang menunjukan IHSG akan segera menembus tingkat resistancenya di level 5000. Namun yang mesti diwaspadai untuk pergerakan IHSG pekan depan adalah aksi profit taking yang dilakukan para investor dan didukung dengan terus memanasnya konstelasi politik dalam negeri yang saat ini tengah hangat memperbincangkan bagaimana aktifnya pergerakan capres dan cawapres dalam bursa pemilihan umum presiden tahun 2014.

 

 

 

Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*