Aksi Jual Mulai Jenuh, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Rabu (7/1) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 82 poin menjadi Rp 12.727 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.645 per dolar AS.  Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 38 poin berkat penguatan saham-saham unggulan. Aksi buru saham investor domestik mendorong IHSG tetap positif.  Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 6,494 poin (0,13%) ke level 5.175,554.

Di tengah fokus pasar terhadap hasil pertemuan Federal Reserve pada tanggal 16-17 Desember lalu yang rencananya akan di rilis pada Rabu (7/1) waktu Amerika Serikat membuat investor cenderung melepas sebagian aset berisikonya dan memburu aset safe haven.  Hasil pertemuan Federal Reserve itu akan menunjukan tanda-tanda kapan dinaikannya suku bunga AS (the Fed).

Jika hasilnya menandakan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat maka rupiah berpotensi kembali mengalami pelemahan.  Meski demikan, jika hasilnya menunjukan kenaikan suku bunga tidak dilakukan dalam waktu dekat maka rupiah diperkirakan mengalami apresiasi.  Pertumbuhan ekonomi global yang masih lesu telah menimbulkan keraguan akan waktu untuk kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat.

Kemungkinan the Fed untuk menaikan suku bunga dalam waktu dekat ini cukup kecil di tengah yield rata-rata obligasi AS yang cenderung mengalami penurunan.  Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu (7/1) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 12.732 dibandingkan hari sebelumnya, Selasa (6/1) di posisi Rp 12.658 per dolar AS.

Dari bursa saham, beberapa saham yang sudah murah jadi sasaran aksi beli. Investor domestik yang semangat berburu saham sejak pagi tadi.  Menutup perdagangan Sesi I, IHSG menanjak 29.549 poin (0,57%) ke level 5.198,608 dan sempat balik lagi ke level 5.200. Saham-saham unggulan menguat cukup tinggi.  Tercatat Indeks berhasil menghindari zona merah sampai siang hari ini. Posisi tertinggi yang bisa diraih Indeks sampai saat ini ada di 5.207,376.  Pada akhir perdagangan IHSG ditutup tumbuh 38,058 poin (0,74%) ke level 5.207,118. Sementara Indeks unggulan LQ45 ditutup maju 9,303 poin (1,05%) ke level 897,506.

Beberapa saham unggulan jadi sasaran aksi beli investor. Tujuh sektor berhasil menguat, kecuali sektor agrikultur, infrastruktur, dan perdagangan.  Dana asing masih terus keluar dari lantai bursa. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 2,979 miliar di seluruh pasar.

Tercatat perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 282.753 kali dengan volume 8,369 miliar lembar saham senilai Rp 5,571 triliun. Sebanyak 196 saham naik, 119 turun, dan 69 saham stagnan.

Sejumlah bursa di Asia kompak menguat di zona hijau menutup perdagangan sore hari ini. Pasar saham Hong Kong menguat paling tinggi.  Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 naik tipis 2,14 poin (0,01%) ke level 16.885,33, Indeks Hang Seng menguat 195,85 poin (0,83%) ke level 23.681,26, Indeks Komposit Shanghai bertambah 22,51 poin (0,67%) ke level 3.373,95, Indeks Straits Times naik 18,72 poin (0,57%) ke level 3.300,67. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*