Aksi Beli Siap Landa Saham-saham Komoditas

INILAHCOM, Jakarta- Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan. Akan tetapi, aksi beli selektif diperkirakan melanda saham berbasiskan komoditas menyusul kenaikan harga minyak mentah.

Setelah sempat terkoreksi 33 poin, akhirnya IHSG tutup terkoreksi tipis 2,5 poin di 5213,816 pada perdagangan awal pekan Senin (1/6/2015). “Perdagangan berlangsung sepi dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya Rp3,3 triliun jauh merosot dibandingkan rata-rata nilai transaksi harian sepanjang Mei lalu yang mencapai Rp4,5 triliun,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Saham sektoral yang berhasil menguat adalah saham sektor tambang dan Crude Palm Oil (CPO). Harga komoditas CPO yang kembali menguat memicu aksi beli pemodal atas saham emiten perkebunan.

Sedangkan saham sektoral yang mengalami koreksi dialami sektor perbankan dan konsumsi. “Minimnya insentif positif, tren pelemahan rupiah atas dolar AS, dan inflasi Mei yang meningkat telah mengurangi minat beli pemodal di pasar saham,” ujarnya.

Nilai tukar rupiah atas dolar AS Senin kemarin kembali melemah di 13.230 seiring dengan tren penguatan dolar AS atas hampir seluruh mata uang dunia menyusul ekspektasi kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang akhir tahun ini.

Sedangkan inflasi Mei lalu naik menjadi 0,5% (mom) di atas perkiraan pasar sebesar 0,4% dan bulan sebelumnya 0,36%. Secara tahunan inflasi Mei mencapai 7,15% (yoy) naik dari bulan sebelumnya 6,79%.

Sementara Wall Street tadi malam ditutup tipis di teritori negatif. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,16% dan 0,10% tutup di 18.011,94 dan 2.109,60. Pasar merespons data ekonomi AS yang keluar dan krisis utang Yunani.

Sedangkan harga minyak mentah naik 1,35% di US$61,01 per barel tertinggi sejak Desember 2014 lalu mengantisipasi pertemuan OPEC pekan ini dan melemahnya dolar AS. Dari data ekonomi AS yang keluar, aktivitas manufaktur di AS naik Mei lalu dengan indeks ISM Manufacturing PMI di 52,8 naik dari bulan sebelumnya 51,5. Angka penjualan mobil di AS Mei lalu juga naik 8% mencapai 17,8 juta unit dari bulan sebelumnya 16,5 juta unit.

Perkembangan ekonomi AS tersebut kembali memicu spekulasi kenaikan tingkat bunga The Fed September tahun ini. Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas.

“Aksi beli selektif diperkirakan akan melanda saham berbasiskan komoditas menyusul kenaikan harga minyak mentah,” papar dia.

 IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.180 dan resisten di 5.250 cenderung koreksi. Secara teknikal, support pertama IHSG berada di angka 5.210 dan support kedua di posisi 5.180. Di sisi lain, resisten pertama di angka 5.250 dan resisten kedua di level 5.270.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*