Aksi Beli Selektif Siap Warnai Tiga Sektor Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi variatif-menguat dalam rentang konsolidasi. Aksi beli selektif yang menopang penguatan indeks bakal warnai tiga sektor saham. Apa saja?

IHSG pada perdagangan kemarin bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi. Setelah bergerak naik turun sekitar 36,5 poin, IHSG akhirnya tutup di teritori negatif koreksi 10,691 poin (0,2%) di 4.906,05. Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp3,5 triliun dan pemodal asing masih mencatatkan nilai penjualan bersih Rp141,8 miliar.

Koreksi IHSG kemarin terutama dipicu koreksi di sejumlah saham unggulan terutama saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang terkoreksi 2% dan saham Astra Internasional Tbk (ASII) yang terkoreksi 1,4%.

“Selain kedua saham tersebut, saham berbasiskan komoditas seperti tambang turut tertekan menyusul anjloknya harga komoditas setelah dolar AS kembali menguat akibat krisis utang Yunani dan melambatnya permintaan China,” kata David Sutyanto, analis First Asia Capital kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (8/7/2015).

Sedangkan aksi beli selektif yang menahan koreksi indeks, yakni saham sektor jasa konstruksi, properti, dan perbankan BUMN. “Penguatan rupiah atas dolar AS kemarin sebesar 0,3% di level 13.313 turut menopang aksi beli atas saham-saham sektoral tersebut,” ujarnya.

Pergerakan IHSG kemarin, lanjut dia, mengindikasikan pasar masih menanti hasil pertemuan KTT zona Euro yang diadakan Selasa kemarin untuk  menindaklanjuti penanganan krisis utang Yunani pascahasil refrendum yang menolak persyaratan yang diajukan kreditur. “Sementara bursa global tadi malam bergerak bervariasi,” ucapnya.

Di zona euro indeks pasar saham masih tertekan. Indeks Eurostoxx terkoreksi 2% di 3.294,19 menyusul belum adanya pengajuan proposal baru dari Yunani pascarefrendum yang dibahas di KTT zona Euro Selasa kemarin untuk menyelesaikan krisis utang Yunani.

“Para pemimpin zona Euro mengultimatum pemerintahan Yunani hingga akhir pekan ini untuk mengajukan proposal baru penyelesaian utang,” tandas David.

Sedangkan indeks saham di Wall Street berhasil rebound setelah bergerak fluktuatif. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,53% dan 0,61% tutup di 17.776,91 dan 2.081,34. Pelaku pasar di Wall Street mengalihkan perhatian dari isu utang Yunani ke pencapaian laba emiten kuartal dua tahun ini menjelang musim rilis laporan keuangan.

Selain digerakkan oleh antisipasi rilis laporan keuangan, pasar juga merespons positif permintaan kembali IMF agar The Fed menunda kenaikan tingkat bunga hingga awal tahun depan.

Pada perdagangan Rabu (8/7/2015), IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi berpeluang menguat terbatas dengan dukungan rebound di Wall Street tadi malam. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.890 dan resisten di 4.930.

Aksi beli selektif yang menopang penguatan akan ditopang dengan saham sektoral yang sensitif interest rate seperti perbankan, properti, dan jasa konstruksi. Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.890 dan support kedua di angka 4.860. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.930 dan resisten kedua di level 4.960.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*