Aksi Beli Cukup Masif,  Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Kamis (26/2) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 16 poin menjadi Rp 12.872 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.856 per dolar AS.   Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membukukan  rekor baru lagi.  Aksi beli investor asing jelang penutupan membawa Indeks cetak rekor di 5.451.  Posisi terendah yang sempat disinggahi Indeks di level 5.429,485. Tekanan jual membuat Indeks sulit keluar dari zona merah.

Pelaku pasar uang masih khawatir terhadap Yunani karena potensi gagal bayar masih membayangi kreditur.  Selain itu, mereka sebagian pelaku pasar uang juga mulai beralih ke sentimen dalam negeri yakni inflasi Februari 2015 dan neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2015 yang sedianya akan dirilis pada awal pekan depan Senin, (2/3) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).  Setelah sentimen pernyataan Gubernur the Fed Janet Yellen terkait belum dinaikannya suku bunga AS dalam waktu dekat, pelaku pasar uang di dalam negeri beralih ke sentimen domestik. Tetap mewaspadai pelemahan lanjutan jika data ekonomi domestik tidak sesuai ekspektasi.

Di sisi lain,  sebagian pelaku pasar keuangan juga sedang menanti data indeks harga konsumen AS dan Kanada yang secara bersamaan akan dirilis.  Biasanya nilai tukar berisiko akan tertekan jika indeks harga konsumen itu meningkat. Selain itu, AS juga akan merilis data klaim tunjangan pengangguran mingguan dan data pesanan barang tahan lama untuk bulan Januari. Kedua data diperkirakan lebih bagus dari data sebelumnya.  Sebaliknya pada kurs tengah BI mata uang lokal itu bergerak menguat menjadi Rp 12.862 dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (25/2) di posisi Rp 12.887 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup perdagangan Sesi I, IHSG berkurang 12,436 poin (0,23%) ke level 5.432,672 terkena aksi ambil untung. Indeks mulai menjauh dari posisi rekor kemarin.  Aksi jual terjadi hampir di seluruh lapisan saham. Saham-saham komoditas dan konstruksi masih bisa bertahan di zona hijau.  Pada akhir perdagangan  IHSG ditutup naik tipis 6,314 poin (0,12%) ke level 5.451,422. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,618 poin (0,06%) ke level 950,212.  Baru saja IHSG mengukir rekor kemarin, sekarang sudah terpecahkan lagi. Rekor intraday juga terpecahkan hari ini yaitu di level 5.459,068.

Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 64,31 miliar di seluruh pasar. Volume dan nilai transaksi hari ini lebih tinggi dari rata-rata harian karena ada transaksi saham PT Solusi Tunas Pratama senilai Rp 1,2 triliun di pasar negosiasi.

Tercatat perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 247.100 kali dengan volume 6,843 miliar lembar saham senilai Rp 7,651 triliun. Sebanyak 152 saham naik, 122 turun, dan 97 saham stagnan.  Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan dengan mix cenderung menguat sore hari ini. Hanya bursa saham Singapura yang masih melemah.

Sedangkan  kondisi bursa regional sore ini, antara lain: Indeks Nikkei 225 melonjak 200,59 poin (1,08%) ke level 18.785,79, Indeks Hang Seng naik 123,78 poin (0,50%) ke level 24.902,06, Indeks Komposit Shanghai melesat 69,52 poin (2,15%) ke level 3.298,36, dan  Indeks Straits Times melemah 17,39 poin (0,51%) ke level 3.423,44. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*