Financeroll – Pada perdagangan Rabu (4/3) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta sore melemah 20 poin menjadi Rp 12.982 per dolar AS dibandingkan dengan sebelumnya di posisi Rp 12.962 per dolar AS. Indeks dolar AS masih kokoh dalam penguatannya terhadap mayoritas mata uang dunia. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di jalur merah, penguatan terjadi hanya pada awal pembukaan. IHSG yang sudah jenuh beli (overbought) mendorong investor cenderung merealisasikan keuntungan yang didapat beberapa hari terakhir kala IHSG berulang kali mencetak rekor.
Menguatnya indeks dolar AS masih terkait dengan perbedaan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) dengan bank sentral negara maju lainnya. Federal Reserve masih diekspektasikan menaikkan tingkat suku bunga (fed fund rate) tahun ini, sementara bank sentral lainnya masih sedang menjalankan kebijakan pelonggaran moneter untuk memperbaiki ekonominya. Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan data Non-farm Payrolls AS versi ADP (Automatic Data Processing), data non-manufaktur AS, data stok minyak mentah mingguan AS, serta pidato dari Presiden Bank Sentral AS cabang Chicago tentang outlook moneter.
Data tersebut akan memberikan volatilitas ke pasar keuangan. Sejauh ini, ekspektasi data AS masih mengalami perbaikan. Kurs rupiah berbalik arah ke area negatif terhadap dolar AS setelah sempat mengalami kenaikan pada sesi pagi tadi meski tipis. Dolar AS masih diminati investor pasar uang karena ekspektasi kenaikan suku bunga AS (fed fund rate) masih cukup kuat, meningkatnya fed fund rate dapat meningkatkan imbal hasil investasi di sana. kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu (4/3) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 12.963 dibandingkan hari sebelumnya, Selasa (3/3) di posisi Rp 12.62 per dolar AS.
Dari bursa saham, pada akhir perdagangan IHSG tertahan di 5.448,06. Turun 26,56 poin (0,49&). Indeks unggulan LQ45 juga ditutup melemah 6,59 poin (0,69%) menjadi 946,51. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat penutupan pasar tercatat Rp 12.971/USD. Melemah dibandingkan kala pembukaan pasar yaitu Rp 12.955/USD. Tercatat perdagangan kemarin berlangsung moderat. Pasar sudah jenuh beli sementara investor cenderung melakukan aksi jual merealisasikan keuntungan. IHSG tengah memasuki masa konsolidasi setelah beberapa kali mencatat rekor tertinggi.
Tercatat terjadi 211.290 kali transaksi yang melibatkan 5,34 miliar unit saham senilai Rp 5,74 triliun. Ada 85 saham yang menguat, 213 turun, dan 77 tidak diperdagangkan. Saham aneka industri menjadi yang paling banyak dilepas investor. Terlihat dari penurunan indeks sektoralnya yang mencapai 1,42%.
Bursa domestik bergerak searah dengan bursa regional yang bergerak mixed cenderung melemah. Minimnya sentimen positif di bursa global dan regional membuat investor cenderung menahan diri. Adapun perkembangan sejumlah bursa saham di Asia: Nikkei 225 turun 111,56 poin (0,59%) menjadi 18.703,6, Hang Seng melemah 237,4 poin (0,96%) ke posisi 24.465,38, KOSPI terkoreksi 3,09 poin (0,15%) menjadi 1.998,29, dan Straits Times berkurang 3,41 poin (0,1%) ke posisi 3.418,7. [geng]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind