Aksi Ambil Untung, Mainkan 10 Saham Pilihan

INILAHCOM, Jakarta – Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan tren penguatannya meskipun dibayangi aksi ambil untung jangka pendek.

Analis pasar modal dari First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengatakan, sejumlah isu individual emiten akan menjadi katalis pergerakan IHSG.

“IHSG yang diperkirakan akan bergerak dengan support di 4880 dan resisten di 4940 cenderung positif,” ucap dia di Jakarta, Senin (25/4/2016).
             
David merekomendasikan 10 saham yang layak untuk dikoleksi hari ini, yaitu :

BMRI 9900-10250 Buy, SL 9500
BBRI 10750-11150 Buy, SL 10400
TLKM 3600-3800 TB, SL 3480
PGAS 2600-2780 Buy, SL 2500
ELSA 450-500 TB, SL 425
ICBP 15000-15600 Buy, SL 14600
CTRA 1320-1380 TB, SL 1300
WIKA 2710-2770 Buy, SL 2600
INDY 385-430 TB, SL 310
LSIP 1630-1740 Buy, SL 1600

IHSG akhir pekan lalu berhasil melanjutkan tren penguatannya tutup di 4914,737 atau menguat 11,647 poin (0,24%) setelah bergerak naik turun 33 poin. Ini merupakan posisi penutupan tertingginya sejak perdagangan 7 Juli 2015 lalu. Sepanjang tahun ini IHSG telah menguat 7% (YTD). Ini mengindikasikan tren bullish pasar saham sepanjang tahun ini.

Penguatan IHSG akhir pekan lalu terutama ditopang aksi beli selektif atas saham unggulan di perbankan, telekomunikasi, dan konsumsi. Selain ditopang kondisi pasar saham eksternal yang kondusif, tren positf pasar juga ditopang sejumlah isu individual emiten sektoral seperti rilis laba 1Q16 dan rencana pembagian dividen.

Selama sepekan IHSG berhasil menguat 1,89% dengan dukungan pembelian bersih asing mencapai Rp1,4 triliun. Minat beli cenderung meningkat sepekan kemarin tercermin dari nilai transaksi rata-rata harian di Pasar Reguler mencapai Rp4,80 triliun dibandingkan rata-rata harian Maret lalu di Rp4,6 triliun. Saham perbankan, properti, infrastruktur, dan tambang menjadi penopang penguatan IHSG sepekan terakhir.

Dari eksternal, pergerakan bullish harga minyak mentah dan sejumlah komoditas logam lainnya menjadi faktor positif penguatan saham sektor berbasis komoditas. Data perekonomian China yang cenderung membaik menjadi katalis penguatan harga komoditas tambang.

Sementara itu Wall Street akhir pekan lalu bergerak bervariasi. Saham sektor energy kembali menjadi penopang penguatan indeks saham, sedangkan saham berbasis teknologi cenderung koreksi setelah sejumlah rilis laba emiten 1Q16 yang berbasiskan teknologi kurang menggembirakan.

Indeks DJIA meguat 0,12% di 18003,75 dan indeks Nasdaq koreksi 0,8% di 4906,23. Namun sepekan indeks DJIA dan S&P berhasil menguat 0,6% dan 0,5% melanjutkan tren penguatan pekan sebelumnya. Harga minyak mentah sepekan kemarin naik 8,35% menjadi salah satu katalis penguatan di Wall Street. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*