Aksi Ambil Untung Berlangsung Masif, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Kamis (5/2) nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta sore bergerak menguat sebesar delapan poin menjadi Rp 12.622 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.630 per dolar AS.  Kurs Rupiah bergerak menguat namun cenderung tertahan menyusul adanya kekhawatiran pasar terhadap Yunani.  Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun  35 poin terkena aksi ambil untung pasca cetak rekor intraday kemarin. Indeks seharian tertekan  di zona merah.  Saham-saham yang kemarin sudah naik tinggi langsung jadi sasaran aksi ambil untung.

Tertahannya penguatan rupiah terhadap dolar AS juga disebabkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat ekonomi Indonesia secara kumulatif pada 2014 hanya tumbuh sebesar 5,02% atau relatif melambat sejak lima tahun terakhir.  Diharapkan, rupiah masih bergerak stabil sehingga tidak mengkhawatirkan investor yang datang ke Indonesia.  Sebaliknya pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang lokal ini bergerak melemah menjadi Rp 12.653 dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (4/2) di posisi Rp 12.609 per dolar AS.

Pasar keuangan global saat ini kembali dikhawatirkan oleh bank sentral Eropa (ECB) yang memutuskan untuk menolak surat utang negara Yunani sebagai jaminan dalam memperoleh pinjaman karena memiliki peringkat utang yang rendah.  Sentimen itu bisa memberikan ketidakpastian bagi pasar keuangan global sehingga dapat mendorong peralihan portofolio dari instrumen mata uang berisiko ke instrumen yang lebih aman seperti dolar AS.

Pasar juga sedang menunggu hasil keputusan rapat Bank Sentral Inggris (BoE) yang kemungkinan tidak ada perubahan kebijakan. Namun, pasar tetap mewaspadai keputusan yang di luar dugaan mengingat sejumlah bank sentral dunia kembali melonggarkan kebijakan moneternya.

Dari bursa saham, menutup perdagangan Sesi I, IHSG berada di posisi 5.275,08. Melemah 40,2 poin (0,76%) menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia.  Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sepanjang perdagangan. Posisi terendah yang sempat disinggahi IHSG hari ini ada di level 5.254,036.  Pada akhir perdagangan  IHSG terpangkas  35,389 poin (0,67%) ke level 5.279,895. Sementara Indeks LQ45 jatuh 9,410 poin (1,02%) ke level 910,939.  Investor asing tidak terlalu banyak bertransaksi hari ini. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net buy) senilai Rp 89,338 miliar di seluruh pasar.

Tercatat perdagangan kemarin  berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 246.130 kali dengan volume 5,04 miliar lembar saham senilai Rp 6,881 triliun. Sebanyak 109 saham naik, 167 turun, dan 111 saham stagnan.  Bursa-bursa regional sore hari ini menutup perdagangan dengan mixed cenderung melemah. Hanya bursa saham Hong Kong yang masih bertahan positif.

Sementara bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:  Indeks Nikkei 225 melemah 174,12 poin (0,98%) ke level 17.504,62, Indeks Hang Seng naik 85,73 poin (0,35%) ke level 24.765,49, Indeks Komposit Shanghai anjok 37,59 poin (1,18%) ke level 3.136,53, dan Indeks Straits Times turun 15,83 poin (0,46%) ke level 3.401,74. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*