Akhir Tahun Rupiah Diprediksi Rp 14 Ribu per Dolar

Rabu, 02 Desember 2015 | 12:57 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Majalah The Economist menyebutkan, masalah yang dihadapi Indonesia adalah pemerintahan yang birokratis, korupsi, dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi alasan nilai tukar rupiah sangat rendah. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom senior Anton Gunawan memproyeksikan nilai tukar rupiah pada akhir tahun ini akan menyentuh level Rp 14.100 per dolar Amerika Serikat. “Dari segi kurs, kita cenderung melemah. Kelihatannya untuk tahun ini saya bisa katakan rupiah masih akan ada tekanan sampai akhir tahun,” kata Anton di Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini, nilai tukar rupiah mencapai Rp 13.757 per dolar AS, menguat dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.808 per dolar AS.

“Di samping faktor yuan, di domestik secara umum akan terjadi tekanan permintaan dolar yang lebih tinggi pada bulan ini. Jadi saya perkirakan rupiah akan ada di kisaran Rp 14.100 per dolar AS pada akhir tahun ini. Tapi tahun depan saya yakin akan lebih menguat,” ucap Anton.

Menurut Anton, dari sisi permodalan, pada 2016 diprediksi arus modal masuk akan tetap masuk ke Indonesia seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik. “Kalau melihat prospek pertumbuhan kita di kisaran 5 persen, pada tahun depan itu cukup bagus. Dan itu bisa menarik inflow ke Indonesia. Itu alasan saya kenapa rupiah akan menguat tahun depan,” ujar Anton.

Nilai tukar rupiah menguat setelah mengalami tekanan depresiasi pada triwulan ketiga 2015. Pada triwulan ketiga 2015, rupiah secara rata-rata melemah 5,35 persen (qtq) ke level Rp 13.873 per dolar AS. Tekanan terhadap rupiah dipengaruhi faktor eksternal, yaitu kekhawatiran terhadap normalisasi kebijakan The Fed dan devaluasi yuan.

Namun rupiah menguat pada Oktober 2015 yang dipicu sentimen positif terhadap EM akibat FOMC yang dovish serta membaiknya optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah dan paket stabilisasi nilai tukar yang dikeluarkan  Bank Indonesia.

Rupiah secara rata-rata menguat 4,47 persen (mtm) ke level Rp 13.783 per dolar AS. Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya.

ANTARA


Distribusi: Tempo.co News Site

Comments

  1. rupiah 10rb di akhir th !! rakyat belum mampu menghadapi kurs yg mahal !!!! semoga tercapai impian dan harapan ini !!

Leave a Reply to wongso Cancel reply

*

*