Akhir tahun, harga SUN bakal positif

JAKARTA. Berbagai katalis positif dari dalam negeri bisa menyokong kenaikan harga Surat Utang Negara (SUN) pada pengujung tahun 2015. Hari ini,  Jumat (27/11), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,01% dibandingkan hari sebelumnya menjadi 106,21.

Analis Sucorinvest Central Gani Ariawan memperkirakan, harga SUN bakal berbalut tren positif hingga akhir tahun 2015. Faktor pendorongnya, investor bakal merespons positif aksi bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve mengerek suku bunga acuan. “Ketidakpastian yang selama ini melanda pasar surat utang jadi menghilang,” ujar Ariawan.

Analis Millenium Capital Management Desmon Silitonga menambahkan, terjaganya inflasi dalam negeri juga bakal mengangkat harga SUN. Target inflasi Indonesia sepanjang tahun 2015 yang dipatok 3% – 5% berpeluang besar bakal tercapai “Bahkan, inflasi bisa di bawah 3% karena dua bulan terakhir sudah deflasi,” imbuh Desmon.

Memang, ada isu pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) pada Desember 2015 untuk kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Tapi, Ariawan optimistis, pemerintah akan berusaha meminimalkan pasokan SUN di pasar sekunder pada pengujung tahun 2015 untuk menyokong harga. Apalagi tren permintaan investor terhadap SUN cenderung sepi jelang pergantian tahun.

“Saya kira kalau meluncurkan SBN, paling surat utang global dulu. Kalau bisa, penerbitan dilakukan sebelum The Fed mengerek suku  bunga untuk mengantisipasi kenaikan yield. Kalau tidak, penerbitan bisa dilakukan dengan metode private placement sehingga suplai SUN di pasar sekunder terjaga,” papar Ariawan.

Pada pengujung tahun 2015, Ariawan menduga, yield SUN seri acuan tenor 10 tahun bakal bertengger di level 8,5%. Serupa, Desmon memprediksi, yield instrumen tersebut akan bergerak dalam rentang 8,2% – 8,7% di sisa tahun 2015. 


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*