Akhir Pekan, Rupiah  Melemah ke Posisi Rp  12.892/USD


shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (27/2) sore bergerak melemah 24 poin menjadi Rp 12.892 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.868 per dolar AS.  Dolar AS kembali menguat terhadap rupiah setelah sempat tertekan pada perdagangan sesi pagi tadi. Indeks dolar AS mendapatkan sentimen dari pernyataan Kepala Bank Sentral AS cabang St. Louis bahwa suku bunga acuan AS mungkin akan dinaikkan pada rentang Juni-September tahun ini.

Pernyataan pejabat the Fed itu menjadi salah satu faktor pendorong penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah.  Selain itu,  data pemesanan barang tahan lama atau durable goods orders dan indeks harga konsumen inti Amerika Serikat yang dirilis lebih bagus dari prediksi juga membantu penguatan dolar AS.

Meski  demikian,   sentimen dari Amerika Serikat itu tidak serta merta menekan mata uang rupiah lebih dalam, fluktuasi mata uang domestik pada akhir pekan ini (Jumat, 27/2) ini masih cukup stabil karena didukung fundamental ekoomi Indonesia yang masih bagus.  Badan Pusat Statistik  (BPS) yang akan mengumumkan inflasi Februari dan neraca perdagangan Indonesia Januari 2015, ekspektasinya masih cukup positif.

Diharapkan Indonesia akan kembali mencatatkan surplus untuk neraca perdagangan Indonesia menyusul harga minyak dunia yang masih rendah dan inflasi yang diperkirakan masih rendah.  Pada kurs tengah Bank Indonesia  (BI) mata uang lokal ini juga bergerak melemah menjadi Rp 12.863 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (26/2) di posisi Rp 12.862 per dolar AS.  [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*