Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Menguat di Posisi Rp  13.621/USD

shadow

Benzano – Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup naik tipis, di tengah mendatarnya euro terhadap mata uang negara Paman Sam.  Kurs  rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp 13.621/USD. Posisi tersebut membaik 19 poin dibanding posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.640/USD.

Merujuk data Limas pada level Rp 13.636/USD, menguat 242 poin dari posisi kemarin di Rp 13.878/USD.  Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp 13.491/USD, positif sebesar 149 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp 13.640/USD.

Sementara euro bergerak tepat di atas posisi terendah dua bulan pada hari ini, masih berjuang setelah serangkaian sinyal Bank Sentral Eropa (EBC) kemungkinan akan melanjutkan program stimulus, sehingga membuat euro mengalami penurunan harian terbesar sejak Januari, kemarin.

Goldman Sach mengatakan, potensi penurunan lebih lanjut dalam euro masih cukup besar dan akan kembali ke posisi terendah 12 tahun teakhir ke level sekitar 1,05, yang dicetak pada Maret lalu jika ECB melakukan pelonggaran kuantitatif.  ECB sebagai harapan yang paling dovish. Jika kita jatuh di bawah 1,1050/USD hari ini maka kita akan melihat penjualan struktural (oleh manajer aset) pekan depan.

Euro jatuh ke 1,1072/USD di perdagangan Asia sebelum pulih ke 1,1104/USD. Namun, konsensus atas USD yang lebih kuat membantu mendorong langkah perubahan dalam euro yang telah melemah sejak Maret.  Sementara dolar Australia dan Selandia Baru naik tajam terhadap euro dan USD, yang mencerminkan suasana bullish di pasar saham global. Aussie naik hampir 1% menjadi 0,7278/USD. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*