Akhir Pekan, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Jumat (28/11) nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah 18 poin menjadi Rp 12.193 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.175 per dolar AS.  Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di area  negatif sepanjang hari ini. Namun jelang penutupan, terjadi lonjakan yang membuat IHSG mengakhiri perdagangan di zona hijau.  Mengakhiri perdagangan IHSG berada di posisi 5.149,89. Menguat 4,57 poin atau 0,09%.  Sementara Indeks LQ45 ditutup di posisi 866,33. Melemah 0,51 poin atau 0,06%.

Rendahnya inflasi di beberapa negara Eropa menimbulkan potensi bank sentral Eropa melakukan pelonggaran moneternya, sehingga kondisi itu akan mendorong mata uang dolar AS terapresiasi.  Penguatan mata uang dolar AS itu juga dipicu dari harga minyak dunia yang melemah setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) yang tidak menurunkan kuota produksinya.

Di tengah antisipasi pengumuman data ekonomi Indonesia pada awal pekan depan, pelaku pasar uang di dalam negeri cenderung menahan transaksinya untuk masuk ke mata uang rupiah sehingga pergerakan mata uang rupiah cenderung berada di area negatif meski dalam kisaran sempit.  Diharapkan data neraca perdagangan Indonesia ada sedikit mengalami perbaikan pasca penaikan BBM subsidi.

Laju nilai tukar rupiah masih relatif stabil, dimulai sejak pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.  Setelah data ekonomi Indonesia terkait neraca perdagangan dan inflasi diumumkan pada pekan depan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), diharapkan mata uang rupiah mengalami penguatan.  Seiring pelemahannya di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang lokal ini juga bergerak melemah menjadi Rp 12.196 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.179 per dolar AS.

Dari bursa saham, minimnya sentimen di lantai bursa menyebabkan investor kurang bergairah.  Perdagangan hari ini berjalan relatif kurang semarak. Total nilai transaksi adalah Rp 5,35 triliun yang melibatkan 8,98 miliar saham dengan frekuensi 193.623 kali. Terdapat 149 saham naik, 140 turun, dan 87 stagnan.

Tercatat, dari 10 sektor, yang menguat dan melemah sama rata. Sektor yang menguat paling tajam adalah infrastruktur yaitu 1,5%. Sementara sektor yang melemah paling dalam adalah perdagangan yaitu minus 0,49%.  Sejumlah bursa saham regional bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Berikut adalah perkembangan sejumlah bursa di Asia: Hang Seng melemah 16,83 poin (0,07%) menjadi 23.987,45, KOSPI melemah 1,31 poin (0,07%) menjadi 1.980,78, dan Straits Times menguat 17,31 poin (0,52%) menjadi 3.358,27. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*