Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Melambat

shadow

idx137

Financeroll – Pada perdagangan Jumat (20/6) laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (20/6) sore melemah sebesar 30 poin menjadi Rp  11.965 dibanding sebelumnya di posisi Rp  11.935 per dolar AS.  Outlook kebijakan moneter AS kembali membayangi kinerja rupiah.  Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 16 poin akibat aksi ambil untung. Koreksi IHSG ini ditemani juga oleh pelemahan rupiah.  Tercatat Indeks gagal bertahan positif. Setelah naik hingga ke titik tertingginya di 4.884,483 indeks langsung meluncur ke zona merah.

Hasil pertemuan bank sentral AS (the Fed) membuat investor di pasar uang dalam negeri cemas dengan potensi kenaikan suku bunga Fed yang lebih cepat dari seharusnya menyusul data ekeonomi AS yang cenderung mengalami perbaikan.  Dari dalam negeri, beban subsidi bahan bakar minyak juga diperkirakan dapat memperburuk sehingga defisit di neraca perdagangan akan kembali melebar dan berdampak pada neraca transaksi berjalan Indonesia.

Investor juga terlihat berhati-hati menjelang pemilu presiden pada 9 Juli mendatang. Situasi politik di Indonesia masih menjadi perhatian pasar dalam menentukan arah investasinya.  Untuk saat ini rupiah masih akan cenderung melemah karena sentimen global maupun domestik belum mendukung.  Kenaikan harga minyak dunia akan mendorong kebutuhan dolar AS meningkat.

Bank Indonesia diperkirakan tetap berusaha menjaga agar rupiah tidak jatuh lebih dalam.  Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat ini (20/6), tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 11.967 dibandigkan posisi sebelumnya Rp 11.916 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup perdagangan sesi I, IHSG menipis 8,646 poin (0,18%) ke level 4.855,627 akibat maraknya aksi ambil untung. Perdagangan berjalan sepi, beberapa investor memilih aksi tunggu.  Investor yang pagi tadi masih berburu saham langsung ikut-ikutan melepas saham. Tapi tidak semua sektor saham kena koreksi, masih ada yang mampu menguat seperti saham-saham di sektor konsumer, konstruksi, dan manufaktur.

Pada akhir perdagangan akhir pekan, Jumat (20/6), IHSG ditutup melemah 16,572 poin (0,34%) ke level 4.847,701. Sementara Indeks LQ45 turun 2,326 poin (0,28%) ke level 818,202.  Posisi terendah yang sempat disinggahi IHSG hari ini ada di level 4.847,701. Aksi jual marak terjadi di saham-saham tambang yang kemarin sempat menghijau.

Perdagangan akhir pekan kemarin,  berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 149.966 kali pada volume 3,439 miliar lembar saham senilai Rp 3,812 triliun. Sebanyak 114 saham naik, 135 turun, dan 100 saham stagnan.  Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan akhir pekan dengan bervariasi. Konflik di Irak masih menjadi sentimen negatif di mata pelaku pasar regional. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*