Agustus 2015, Negara Berkembang Larikan Modal

INILAHCOM, Washington – Modal mengalir keluar dari pasar negara-negara berkembang (emerging market/EM), Agustus 2015. Itu karena para investor panik membuang ekuitas US$8,7 miliar atau Rp121,8 triliun, menurut data Institute of International Finance.

Arus keluar modal bersih mencapai US$4,5 miliar, dengan arus masuk utang (surat utang) hanya setengahnya mengimbangi aksi jual ekuitas, IIF melaporkan pada Kamis malam. Itu bulan pertama selama tahun ini, modal negatif bersih mengalir ke pasar negara berkembang (EM), dan kontras dengan Juli 2015 yang tenang, ketika arus keluar modal hanya US$100 juta, dibandingkan dengan arus masuk utang US$6,2 miliar.

Arus keluar itu sangat intensif pada Senin, 24 Agustus, memicu sebuah Flows Alert untuk IIF, sebuah kelompok riset perbankan dan lobi global. “Hari itu saja, tujuh negara dalam sampel arus harian kami mengalami arus keluar 2,7 miliar dolar AS, besarnya sama dengan 17 September 2008 selama pekan kebangkrutan Lehman Brothers,” kata IIF.

Alasan utama, menurut kelompok riset itu, adalah gejolak di China, yakni bursa saham Shanghai pada hari itu mengalami penurunan tajam 8,5 persen. “Harga komoditas lemah dan dikaitkan dengan Tiongkok telah menekan pasar saham negara-negara berkembang, ketika pasar sudah tegang dalam mengantisipasi tinggal landas The Fed,” IIF mengatakan, mengacu pada ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS.

“Pengumuman rezim nilai tukar baru yang lebih berorientasi pasar dan devaluasi RMB (renminbi) pada 11 Agustus meningkatkan kekhawatiran tentang ekonomi Tiongkok dan memicu volatilitas pasar berbasis luas, depresiasi mata uang dan penjualan luas ekuitas negara-negara berkembang,” terang dia. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*