Agus Marto: Perang Mata Uang Tak Bisa Dihindari

Jakarta -Langkah China yang sengaja melemahkan nilai tukar yuan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memicu perang mata uang alias currency war. Indonesia harus siap menghadapi gejolak mata uang dunia ini.

Sebab, kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, beberapa negara diperkirakan akan mengekor langkah yang dilakukan China, yaitu melemahkan mata uang supaya daya saing ekspornya naik.

“Tidak bisa dihindari (perang mata uang). Amerika Serikat akan ada kecenderungan naikkan bunga, akan ada super dolar. Dolar menguat. China kalah kompetitif dari Jepang dan Korea, akhirnya devaluasi,” kata Agus usai diskusi ekonomi ‘Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia Sekarang dan Tahun 2016’ di di Kantor DPP TMP Jl. Cik Ditiro No.10 Menteng Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2015).

Dampak yang paling terasa terhadap Indonesia, kata Agus, adalah rupiah yang tertekan oleh dolar AS. Hari ini saja dolar AS sudah mencapai Rp 13.840.

“Dampaknya ke Indonesia juga. Kalau bisa fokus, kita bisa lewati ini,” ujarnya.

(ang/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*