8 Bank Raksasa Diduga Curangi Nilai Tukar Valuta Asing

London -Sebanyak 8 bank raksasa diduga berkongsi mengatur nilai tukar mata uang asing (valas) di Swiss. Pemerintah setempat langsung melakukan investasi terhadap bank-bank tersebut.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Swiss menemukan indikasi para bank itu melakukan manipulasi nilai tukar beberapa mata uang asing dengan cara bertukar informasi atas transaksi yang seharusnya rahasia.

“Berdasarkan informasi yang tersedia, pengawas persaingan usaha melihat nilai tukar mata uang asing terkena dampak atas kegiatan mereka,” kata The Competition Commission dalam keterangan tertulisnya yang dikutip CNN, Selasa (1/4/2014).

Bank-bank tersebut adalah, Swiss banks UBS (UBS), Credit Suisse (CS), Julius Baer (JBARF), Zurcher Kantonalbank, JP Morgan Chase, Citigroup, Barclays, dan Royal Bank of Scotland (RBS).

“Pengawas persaingan usaha juga menemukan fakta bahwa masih ada bank-bank lain juga perantara keuangan (broker) yang terlibat dalam kesepakatan ini,” ujarnya.

Hal ini menyulut investigasi oleh para regulator di negara lain, apakah benar para sekumpulan bank ini berusaha mencurangi nilai tukar di pasar valas yang perputaran uangnya tiap hari mencapai US$ 5 triliun tersebut.

Bank lain yang juga jadi sasaran investasi di luar Swiss adalah Deutsche Bank (DB), Goldman Sachs (GS,) dan HSBC. Bank of England juga kena investigasi, satu karyawannya sudah ditahan.

Kasus ini bisa kembali mencoreng nama baik bank-bank tersebut, seperti yang pernah terjadi saat skandal suku bunga Libor beberapa waktu lalu.

Waktu skandal Libor itu, beberapa bank sudah membayar total denda US$ 6 miliar (Rp 60 triliun). Bahkan beberapa karyawannya masuk penjara atas dakwaan kriminal.

(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*